Tokayev menyalahkan teroris yang dilatih kekuatan asing sebagai dalang kerusuhan di Almaty. Namun hingga kini ia tidak menyodorkan bukti mengenai adanya keterlibatan pihak asing.
"Para militan belum meletakkan senjata. Mereka terus melakukan kejahatan atau sedang mempersiapkannya," tutur Tokayev dalam sebuah pidato di televisi.
"Siapapun yang tidak mau menyerah akan dihancurkan. Saya telah memberi perintah kepada aparat penegak hukum untuk menembak mati di tempat tanpa peringatan," sambungnya, dilansir dari The Wire, Sabtu, 8 Januari 2022.
Baca: Rusuh Kazakhstan Berlanjut, 3 Anggota Polisi Dilaporkan Dipenggal
Kerusuhan di Kazakhstan dipicu unjuk rasa menentang kenaikan harga BBM. Namun aksi protes itu meluas menjadi aksi penentangan terhadap pemerintah, termasuk kepada mantan presiden Nursultan Nazarbayev.
Dalam mengatasi kerusuhan yang telah menewaskan puluhan orang, Kazakhstan meminta bantuan Rusia. Moskow pun mengirim bantuan, dan berhasil membantu meredakan situasi di Almaty.
Rusia mengatakan lebih dari 70 pesawat telah membawa prajurit Negeri Beruang Merah ke Kazakhstan, dan mereka kini membantu mengamankan bandara utama di Almaty yang sempat dikuasai para pengunjuk rasa.
Nazarbayev, 81, adalah pemimpin terlama dari semua negara pecahan Uni Soviet, sebelum akhirnya menyerahkan kekuasaan pada Tokayev di tahun 2019. Keluarga Nazarbayev diyakini memegang pengaruh di Nur-Sultan, ibu kota Kazakhstan yang namanya diambil dari nama Nursultan Nazarbayev.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News