Beberapa jam setelah kedatangan mereka, tembakan terdengar saat tentara tak dikenal menembaki mobil dan pengunjuk rasa. Pasukan terjun payung Rusia pun memasuki negara untuk membantu meredam kerusuhan yang telah menewaskan puluhan orang dan melukai lebih dari 1.000 warga Kazakhstan.
Baca: Korban Tewas Dilaporkan dalam Protes Kazakhstan.
Pejabat Kazakhstan mengatakan 18 orang anggota polisi tewas dalam kejadian ini. “Tiga diantara korban itu bahkan dipenggal kepalanya,” ujar pihak keamanan Kazakhstan menurut pihak Rusia, seperti dikutip Mirror.co.uk, Jumat 7 Januari 2022.
Di kota utama, Almaty, kamar mayat dipenuhi, gedung-gedung telah dibakar. Para pejabat Kazak menyalahkan ‘teroris asing’ atas kekerasan terburuk yang terlihat di sana sejak berakhirnya Uni Soviet pada 1991. Namun penentangan terhadap pemerintah garis keras tampaknya berasal dari sumber-sumber lokal.
Mobil-mobil yang terbakar berserakan di jalan-jalan di Almaty dan pengunjuk rasa dengan tongkat dan tameng menghadapi polisi.
Lebih dari 2.200 orang telah ditangkap. Ada antrean bensin yang sangat besar, penduduk berjuang untuk membeli makanan dan internet mati sehingga orang tidak dapat mengakses uang tunai.
Malam ini, di tengah kekerasan di seluruh republik Asia Tengah, ada klaim bahwa orang asing dilarang masuk.
Rusia masuk atas undangan Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev di bawah misi “penjaga perdamaian” dari negara-negara tetangga (Collective Security Treaty Organization/CSTO). Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif ini termasuk di dalam lima negara yang merupakan bekas Uni Soviet. Sementara Moskow mengkhawatirkan efek lanjutan yang dapat memicu kekerasan di Rusia.
Kekerasan dimulai pada Hari Tahun Baru setelah pemerintah menaikkan harga bahan bakar. Pada Rabu pengunjuk rasa membakar gedung-gedung publik, meneriakkan slogan-slogan menentang mantan Presiden Nursultan Nazarbayev.
Inggris memberikan komentar mengenai apa yang terjadi di Kazakhstan. Mereka mengutuk kekerasan yang terjadi.
"Kami mengutuk kekerasan dan akan berkoordinasi dengan sekutu kami tentang langkah lebih lanjut apa yang harus diambil,” ujar Menteri Luar Negeri Liz Truss.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri menambahkan: "Inggris memiliki hubungan dekat dengan Kazakhstan dan penting untuk menghormati kedaulatannya."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News