Keikutsertaan Prancis dalam penyelidikan kecelakaan maut maskapai Yeti Airlines ini menjadi salah satu berita terpopuler di kanal internasional Medcom.id pada Rabu, 18 Januari 2023.
Dua berita terpopuler lainnya adalah tekad Rusia dalam menghancurkan tank-tank Inggris serta kepemimpinan Fiji di bawah perdana menteri barunya, Sitiveni Rabuka.
Berikut selengkapnya:
Penyelidik Prancis Bergabung Investigasi Kecelakaan Pesawat Nepal
Tim penyelamat berusaha mengeluarkan sisa-sisa manusia dari ngarai yang dalam di mana pesawat turboprop ATR 72-500 milik Yeti Airlines jatuh saat mendekati pusat kota Pokhara pada Minggu.Sebanyak 68 penumpang dan empat awak di dalamnya diyakini tewas, termasuk enam anak dan 15 orang asing - lima orang India, empat Rusia, dua Korea Selatan, satu orang Prancis, satu orang Irlandia, satu orang Australia, dan satu orang Argentina.
Apa alasan lain dari Prancis untuk ikut serta dalam penyelidikan ini? Cek selengkapnya di sini.
Rusia Tegaskan Tank-Tank Inggris 'Akan Terbakar' di Ukraina
Rusia menegaskan bahwa tank-tank asal Inggris yang hendak dikirim ke Ukraina akan hancur dan 'terbakar' di medan perang nanti. Rusia juga kembali mengingatkan bahwa pasokan senjata dari dunia Barat ke Ukraina tidak akan mengubah hasil perang."Tank-tank ini akan terbakar seperti yang lainnya," ucap juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
Sabtu pekan kemarin, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak berjanji menyediakan 14 tank Challenger 2 serta dukungan artileri canggih lainnya ke Ukraina dalam beberapa minggu ke depan. Hal ini guna menjadikan Inggris sebagai negara Barat pertama yang memasok tank-tank berat sesuai permintaan Ukraina.
Apa lagi alasan Inggris dalam meningkatkan bantuannya terhadap Ukraina? Cek selengkapnya di sini.
Fiji Dipimpin Perdana Menteri Baru, Militer Khawatir Direformasi
Pimpinan militer Fiji memperingatkan bahwa reformasi di bawah Perdana Menteri Sitiveni Rabuka mungkin melanggar konstitusi. Namun pihak militer berjanji untuk menghormati hukum dan 'mendukung demokrasi.'Fiji telah diguncang oleh empat kudeta dalam 35 tahun terakhir, dan kemungkinan intervensi militer membayangi pemilihan umum yang ketat bulan lalu.
Kemenangan Rabuka mengakhiri pemerintahan 16 tahun mantan komodor angkatan laut Frank Bainimarama, yang menguasai kepulauan Pasifik melalui putsch atau kudeta berdarah pada 2006.
Apa alasan di balik kekhawatiran sejumlah pihak atas berkuasanya PM Fiji Sitiveni Rabuka? Cek selengkapnya di sini.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News