Regu penyelamat di lokasi jatuhnya pesawat Yeti Airlines di Nepal. Foto: AFP
Regu penyelamat di lokasi jatuhnya pesawat Yeti Airlines di Nepal. Foto: AFP

Penyelidik Prancis Bergabung Investigasi Kecelakaan Pesawat Nepal

Fajar Nugraha • 17 Januari 2023 19:06
Paris: Para ahli dari badan investigasi kecelakaan Prancis akan tiba di Nepal pada Selasa 17 Januari 2023 untuk menyelidiki kecelakaan pesawat yang menewaskan 72 orang di dalamnya, termasuk satu orang Prancis.
 
Tim penyelamat berusaha mengeluarkan sisa-sisa manusia dari ngarai yang dalam di mana pesawat turboprop ATR 72-500 milik Yeti Airlines jatuh saat mendekati pusat kota Pokhara pada Minggu.
 
Sebanyak 68 penumpang dan empat awak di dalamnya diyakini tewas, termasuk enam anak dan 15 orang asing - lima orang India, empat Rusia, dua Korea Selatan, satu orang Prancis, satu orang Irlandia, satu orang Australia, dan satu orang Argentina.

Otoritas Penerbangan Sipil Nepal mengatakan 70 jenazah telah diambil pada Selasa pagi, dan rumah sakit telah mulai menyerahkan jenazah kepada keluarga yang berduka.
 
Baca: Ngeri! Penumpang Yeti Airlines Rekam Detik-detik Pesawat Jatuh dan Meledak di Nepal.

Penyelidik telah mengidentifikasi 41 jenazah, dan 22 telah diserahkan di Pokhara. Jenazah lainnya dibawa ke ibu kota, Kathmandu, untuk penyelidikan lebih lanjut.

Penyidik Prancis

Pesawat baling-baling ganda, yang dibuat oleh ATR yang berbasis di Prancis, sedang terbang dari Kathmandu ke Pokhara, pintu gerbang bagi peziarah dan trekker, ketika jatuh sesaat sebelum pukul 11.00 ??pagi pada Minggu.
 
Otoritas Penerbangan Sipil mengatakan, pesawat melakukan kontak terakhir dengan bandara dekat Ngarai Seti 10 menit sebelum jatuh.
 
Seorang saksi yang merekam rekaman penurunan pesawat mengatakan, hal itu terlihat seperti pendaratan normal hingga pesawat tiba-tiba berbelok ke kiri. Sebuah ledakan keras mengikuti.
 
ATR berbasis di Prancis dan mesin pesawat diproduksi di Kanada oleh Pratt & Whitney Canada.
 
Sementara data penerbangan kotak hitam dan perekam suara kokpit telah ditemukan, dan Otoritas Penerbangan Sipil mengatakan, akan diserahkan kepada penyelidik.

Catatan keselamatan penerbangan yang buruk

Nepal memiliki beberapa landasan pacu tersulit dan terjauh di dunia di antara pegunungan tertinggi di dunia, dengan pendekatan yang sulit dan cuaca yang berubah-ubah.
 
Industri penerbangan Nepal terganggu oleh keselamatan yang buruk karena kurangnya pelatihan dan pemeliharaan.
 
Uni Eropa telah melarang semua maskapai penerbangan Nepal dari wilayah udaranya karena masalah keamanan. Pada 2017, Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) mengutip perbaikan, tetapi UE terus menuntut reformasi administrasi.
 

 

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan