Kabul: Seorang saksi mata peristiwa ledakan di luar pintu masuk utama Bandara Kabul, Afghanistan pada Kamis 26 Agustus 2021 mengatakan, seorang bocah berusia lima tahun tewas dalam pelukannya. Tiga pasukan Amerika Serikat (AS) turut terluka dalam kejadian ini.
Warga Afghanistan, yang diidentifikasi sebagai Karl mengatakan bahwa dia adalah seorang penerjemah untuk Marinir AS. Kepada Fox News dia mengatakan, dirinya berada di luar Bandara Internasional Hamid Karzai menunggu dalam antrean pesawat untuk membawanya ke luar negeri.
Baca: 11 Orang Dilaporkan Tewas Akibat Bom di Bandara Kabul.
"Ada ledakan yang terjadi di dalam kerumunan banyak orang terluka," kata Karl, kepada Fox News, seperti dikutip The New York Post, Jumat 27 Agustus 2021.
"Saya mendapatkan seorang balita perempuan dia berusia 5 tahun dan meninggal tepat di tangan saya. Saya pikir beberapa orang Amerika, mereka juga terluka, dan orang-orang berlarian," lanjut Karl.
Dia mengatakan dia melihat gadis muda dan tergeletak di tanah dan mengangkatnya. Tetapi "dia meninggal tepat di tangan saya."
Karl, yang mengatakan dia membawa beberapa korban ledakan ke rumah sakit dengan kendaraannya, mengatakan orang Amerika itu berada di luar bandara saat ledakan terjadi.
Warga Afghanistan, yang diidentifikasi sebagai Karl mengatakan bahwa dia adalah seorang penerjemah untuk Marinir AS. Kepada Fox News dia mengatakan, dirinya berada di luar Bandara Internasional Hamid Karzai menunggu dalam antrean pesawat untuk membawanya ke luar negeri.
Baca: 11 Orang Dilaporkan Tewas Akibat Bom di Bandara Kabul.
"Ada ledakan yang terjadi di dalam kerumunan banyak orang terluka," kata Karl, kepada Fox News, seperti dikutip The New York Post, Jumat 27 Agustus 2021.
"Saya mendapatkan seorang balita perempuan dia berusia 5 tahun dan meninggal tepat di tangan saya. Saya pikir beberapa orang Amerika, mereka juga terluka, dan orang-orang berlarian," lanjut Karl.
Dia mengatakan dia melihat gadis muda dan tergeletak di tanah dan mengangkatnya. Tetapi "dia meninggal tepat di tangan saya."
Karl, yang mengatakan dia membawa beberapa korban ledakan ke rumah sakit dengan kendaraannya, mengatakan orang Amerika itu berada di luar bandara saat ledakan terjadi.