Sementara itu Juru Bicara Pemerintah Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan, pihaknya berharap pembicaraan akan membantu mengubah suasana perang menjadi situasi damai.
Sejak Agustus, bantuan internasional, yang mendanai sekitar 80 persen anggaran Afghanistan, telah ditangguhkan dan Amerika Serikat telah membekukan aset senilai USD9,5 miliar di bank sentral Afghanistan.
Pengangguran telah meroket dan gaji pegawai negeri belum dibayarkan selama berbulan-bulan di negara ini, yang telah dirusak oleh beberapa kekeringan parah.
Kelaparan sekarang mengancam 23 juta warga Afghanistan, atau 55 persen dari populasi, menurut PBB, yang mengatakan membutuhkan USD4,4 miliar dari negara-negara donor tahun ini untuk mengatasi krisis kemanusiaan.
Pemecah Kebekuan
Komunitas internasional sedang menunggu untuk melihat bagaimana Taliban berniat untuk memerintah setelah dituduh menginjak-injak hak asasi manusia selama masa kekuasaan pertama mereka antara tahun 1996 dan 2001.Sementara pihak Taliban mengklaim telah memodernisasi, sebagian besar perempuan masih dikecualikan dari pekerjaan sektor publik dan sebagian besar sekolah menengah untuk anak perempuan tetap tutup. Dua aktivis perempuan menghilang minggu ini di Kabul.
Pada Minggu, selama hari pertama dari kunjungan tiga hari ke Oslo, Taliban bertemu dengan anggota masyarakat sipil Afghanistan, termasuk aktivis perempuan dan jurnalis, untuk pembicaraan tentang hak asasi manusia.