Oslo: Para diplomat Taliban dan pihak Barat bertemu di Oslo, Norwegia pada Senin 24 Januari 2022 untuk membicarakan krisis kemanusiaan dan hak asasi manusia Afghanistan. Terutama para wanita yang kebebasannya telah dikekang oleh kelompok Islam garis keras itu.
Dalam kunjungan pertama mereka ke Eropa sejak kembali berkuasa pada Agustus, Taliban akan bertemu dengan perwakilan Amerika Serikat (AS), Prancis, Inggris, Jerman, Italia, Uni Eropa, dan Norwegia. Delegasi Taliban dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Amir Khan Muttaqi.
Diskusi tertutup, yang difasilitasi oleh Norwegia, diadakan di Soria Moria Hotel, di puncak bukit bersalju di luar Oslo.
Diskusi diharapkan fokus pada situasi kemanusiaan Afghanistan, yang telah memburuk secara drastis sejak Agustus lalu ketika kaum fundamentalis kembali berkuasa 20 tahun setelah digulingkan.
Bantuan internasional terhenti, memperburuk keadaan jutaan orang yang sudah menderita kelaparan setelah beberapa kekeringan parah.
Thomas West, perwakilan khusus AS untuk Afghanistan, mentweet pada hari Minggu: “Ketika kami berusaha untuk mengatasi krisis kemanusiaan bersama dengan sekutu, mitra, dan organisasi bantuan, kami akan melanjutkan diplomasi mata jernih dengan Taliban mengenai keprihatinan kami dan minat kami yang tetap pada Afghanistan yang stabil, menghormati hak dan inklusif.”
Belum ada negara yang mengakui pemerintah Taliban, dan Menteri Luar Negeri Norwegia Anniken Huitfeldt menekankan pembicaraan itu “tidak akan mewakili legitimasi atau pengakuan terhadap Taliban”.
“Tetapi kita harus berbicara dengan otoritas de facto di negara ini. Kami tidak bisa membiarkan situasi politik mengarah pada bencana kemanusiaan yang lebih buruk lagi,” kata Huitfeldt, Jumat.
FOLLOW US
Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan