Kereta Kargo Internasional pertama Jalur Kereta Api Tiongkok-Laos diberangkatkan pada 1 Januari 2022. (Ilustrasi/Kedutaan Besar Tiongkok)
Kereta Kargo Internasional pertama Jalur Kereta Api Tiongkok-Laos diberangkatkan pada 1 Januari 2022. (Ilustrasi/Kedutaan Besar Tiongkok)

Tiongkok dan Laos Bersihkan Bom Peninggalan AS untuk Proyek Kereta Api

Willy Haryono • 12 Januari 2022 16:36
 

Jebakan Utang


Di Laos, Amerika Serikat menjatuhkan 2 juta ton bom, sedangkan Tiongkok membangun jalur kereta api sepanjang 1.035km. Akan tetapi, media AS malah nekat mencoreng Tiongkok dengan mengatakan bahwa “Jalur Kereta Api Tiongkok-Laos menjerumuskan Laos ke dalam jebakan hutang”, bahkan mereka khawatir bahwa Laos akan semakin mengandalkan Tiongkok di bidang ekonomi dan akhirnya mempunyai ikatan politik dengan Tiongkok.
 
Pada hari Jalur Kereta Api Tiongkok-Laos diresmikan, pakar analis hubungan internasional Inggris Tom Fowdy menyatakan, media Barat giat menyampaikan informasi yang aneh kepada rakyat Laos bahwa “Pengebom adalah sahabatmu, tapi orang yang membantu pembangunan jalur kereta api justru adalah musuhmu."
 
Tom Fowdy mengatakan, komentar media Barat itu bersifat sangat menghina, juga mengabaikan sejarah modern Laos. Siapa pun yang mengenal sejarah Laos tahu bahwa negara yang mengerikan adalah AS, bukan Tiongkok. “AS-lah yang menjatuhkan bom curah di Laos, sehingga sebelum pembangunan jalur kereta api dimulai, UXO-UXO tersebut harus disingkirkan dahulu. Mengapa media Barat acuh tak acuh terhadap kekerasan tersebut? Mengapa mereka menyebut Tiongkok sebagai “ancaman yang sebenarnya” bagi Laos, sedangkan perilaku AS dan sekutunya justru sesuai dengan ‘keuntungan yang sebenarnya’ bagi Laos?”

Tiongkok membantu Laos membangun sebuah jalur kereta api yang dapat menghasilkan keuntungan ekonomi yang maha besar, namun malah dideskripsikan oleh Barat sebagai sebuah “jalur kereta api yang penuh niat buruk”, sedangkan fakta AS yang menjatuhkan ratusan juta bom di Laos malah “dilupakan”. Tom Fowdy mengatakan, Jalur Kereta Api Tiongkok-Laos memberikan contoh buku pelajaran bagaimana media Barat memutarbalikkan fakta dan menyembunyikan duduk perkara, sekaligus mengabaikan fakta yang serius.
 
Pada tanggal 21 Desember 2021, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Zhao Lijian dalam jumpa pers rutin menyatakan, Jalur Kereta Api Tiongkok-Laos adalah proyek induk kerja sama yang saling menguntungkan antara kedua negara dan pembangunan bersama “B&R”. Dalam setengah bulan setelah diresmikan, Jalur Kereta Api Tiongkok-Laos telah menghasilkan keuntungan yang sebenarnya bagi kedua negara. 
 
Perdana Menteri Laos, Phankham Viphavanh pernah membantah fitnah terkait Jalur Kereta Api Tiongkok-Laos. Dikatakanya bahwa argumentasi “Jalur Kereta Api Tiongkok-Laos telah membuat Laos terperosok ke dalam jebakan utang” sepenuhnya adalah fitnah. Phankham Viphavanh menyatakan, Jalur Kereta Api Tiongkok-Laos sesuai dengan kebutuhan pembangunan Laos, akan sangat mendorong komunikasi personel dan perdagangan, serta mendatangkan lebih banyak kesejahteraan kepada rakyat Laos.
 
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian menyatakan, persis seperti apa yang dikatakan oleh Perdana Menteri Phankham, Jalur Kereta Api Tiongkok-Laos sesuai dengan kebutuhan pembangunan Laos. Laos kaya akan sumber daya alam dan memiliki potensi pembangunan yang sangat besar. Salah satu halangan utama yang dihadapi Laos adalah, sebagai negara pedalaman, transportasi Laos sangat terbelakang.
 
Jalur Kereta Api Tiongkok-Laos akan membantu Laos melaksanakan strategi "mengubah negara dengan tanah yang terkunci (landlocked country) menjadi tanah penghubung antar negara (land-linked country)," mengaktifkan vitalitas pembangunan Laos, dan mendekatkan jarak antara Laos dengan dunia luar, agar negara-negara di luar sana dapat lebih mengenal Laos secara mendalam dan luas.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan