Pembersihan UXO
Komandan Markas Komando Jalur Kereta Api Tiongkok-Laos dari Grup Power China yang telah berpengalaman 35 tahun, Li Bin mengatakan, "situasi hari pertama kedatangan saya ke sini tak dapat dibayangkan. Para milisi sedang menyapu bom dibawah pimpinan Bupati, dibelakangnya penduduk setempat sedang menebang pohon. Mesin tidak bisa masuk ke sini, para pekerja terpaksa berjalan kaki.""UXO di sini tidak mungkin habis disingkirkan dalam 100 tahun, proses pembangunan sangat berbahaya," sambungnya.
Dapat dikatakan, kemungkinan besar ini merupakan salah satu proyek jalur kereta api yang terbahaya di dunia. Walaupun demikian, pihak Tiongkok dan Laos tidak putus asa, malah melakukan kerja sama yang kuat.
Menurut laporan laman situs “B&R”, untuk menjamin kelancaran proyek, Kementerian Pertahanan Laos membentuk 6 unit penyapu UXO yang bekerja antara bulan Januari sampai Mei tahun 2017.
Untuk menghindari bahaya, tim pembangunan Tiongkok terpaksa menghentikan pekerjaan, dan melakukan penyesuaian cara pekerjaan walaupun biaya proyek bertambah karenanya, serta mengirim tim pakar untuk membantu penyapuan UXO.
Laporan Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial PBB (United Nations Department of Economic and Social Affairs) terkait kemajuan Inisiatif “B&R” dan target pembangunan berkelanjutan di Laos menunjukkan, menurut data Komite Pengelolaan Proyek Jalur Kereta Api Tiongkok-Laos tahun 2019, selama masa pembangunan antara bulan Januari tahun 2017-Juli tahun 2019, sekitar 459 UXO di tanah seluas 2.931 hektar beserta lebih dari 460,000 serpihan terkait telah disingkirkan.
Laporan tersebut menekankan bahwa di Laos total terpendam sekitar 80 juta buah UXO, untuk secara tuntas menyingkirkan semua UXO dibutuhkan lebih banyak dana dan materi, akan tetapi kerja sama antara Tiongkok-Laos di bidang “B&R” dapat memainkan peranan yang substansial.
Pada tanggal 3 Januari 2022, genap satu bulan setelah Jalur Kereta Api Tiongkok-Laos diresmikan, pengangkutan penumpang dan kargo sepanjang bulan ini akan sangat sibuk.
Menurut data statistik China Railway Kunming Group Co.,Ltd., terhitung sampai 31 Desember 2021, total terdapat 380 unit kereta telah beroperasi di Jalur Kereta Api Tiongkok-Laos dengan pengangkutan kargo seberat 150 ribu ton. Komoditi impor dari Laos ke Tiongkok antara lain adalah karet, batu besi dan pupuk kimia, sedangkan komoditi ekspor dari Tiongkok ke Laos adalah sayuran, buah-buhan dan produk mesin. Selain itu, Kereta Api Cepat Tiongkok-Laos tercatat telah mengangkut sekitar 580 ribu orang penumpang yang berangkat dari Tiongkok.
Terhitung sampai 20 Desember 2021, Kereta Api Tiongkok-Laos total telah mengangkut 22 ribu orang penumpang yang berangkat dari Laos. Setiap hari banyak penumpang Laos yang menikmati kenyamanan fasilitas kereta api, merasakan perubahan positif kehidupan dan pekerjaan mereka yang didatangkan oleh Jalur Kereta Api Tiongkok-Laos.
Vientiane Times melaporkan, dalam gerbong, banyak penumpang yang beramai-ramai berkata “ka ka ka” (artinya luar biasa) sambil merekam video dengan HP mereka yang menunjukkan air dalam gelas di atas meja sama sekali tidak tumpah.
Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Nasional Laos, Bounlerd Luangpaserth dalam wawancaranya dengan wartawan Kantor Berita Xinhua menyatakan bahwa Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) yang diresmikan pada 1 Januari 2022 memiliki arti yang sangat penting dalam mendorong perdagangan bebas regional, dengan demikian, Jalur Kereta Api Tiongkok-Laos akan dapat memberikan kontribusi yang lebih besar.
Walaupun Jalur Kereta Api Tiongkok-Laos merupakan sebuah proyek yang sempurna dan menang bersama, tapi corengan-corengan dari Barat tidak pernah absen.