Petugas keamanan Myanmar terus menerus lepaskan tembakan ke arah pedemo antikudeta. Foto: AFP
Petugas keamanan Myanmar terus menerus lepaskan tembakan ke arah pedemo antikudeta. Foto: AFP

Pasukan Myanmar Lepaskan Tembakan ke Pekerja Medis

Fajar Nugraha • 15 April 2021 13:38

 
Kantor hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pada Selasa bahwa pihaknya khawatir tindakan keras militer terhadap protes tersebut berisiko meningkat menjadi konflik sipil, seperti yang terjadi di Suriah.

Bentrokan

Militer mengatakan, protes berkurang tetapi surat kabar Global New Light of Myanmar yang dikelola negara melaporkan bahwa ‘perusuh’ telah melakukan semakin banyak ‘tindakan terorisme’. Menurut media itu, pedemo menyerang pasukan keamanan dengan granat dan amunisi aktif, menanam ‘ranjau rakitan’ di tempat umum dan menyalakan api.
 
"Tindakan akan diambil terhadap para pelaku itu secepat mungkin sesuai dengan hukum," pernyataan pihak militer.

Kudeta juga menyebabkan peningkatan bentrokan antara militer dan pasukan etnis minoritas yang berjuang untuk otonomi di daerah perbatasan, khususnya di timur dan utara, di mana militer telah melancarkan serangan udara.
 
“Pasukan pemerintah telah menderita banyak korban dalam serangan terhadap milisi etnis Kachin di utara minggu ini,” kelompok media Myanmar Now dan Democratic Voice of Burma melaporkan.
 
Media pemerintah melaporkan bahwa pejuang dari Tentara Kemerdekaan Kachin telah memeras uang dari kendaraan dan membakar empat truk beras pada Selasa dan tentara telah melancarkan operasi sebagai tanggapan.
 
Pertempuran di daerah tersebut di masa lalu telah mengirim penduduk desa melarikan diri ke Tiongkok, tetapi belum ada laporan tentang orang-orang yang mencari perlindungan di sisi perbatasan Tiongkok kali ini.
 
Di Myanmar timur, pertempuran antara tentara dan pemberontak etnis Karen telah memaksa ribuan penduduk desa melarikan diri ke negara tetangga Thailand dan mengungsi lebih banyak lagi secara internal.
 
Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya telah memberlakukan sanksi terbatas yang difokuskan pada militer sebagai tanggapan atas kudeta tersebut. Tetangga di Asia Tenggara telah mendorong pembicaraan antara pihak-pihak yang bersaing di Myanmar tanpa hasil.
 
Dewan Keamanan PBB (DK PBB) telah menyerukan pembebasan Suu Kyi dan lainnya tetapi tidak mengutuk kudeta tersebut.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan