Dilansir dari Antara, Staf Khusus Menteri Luar Negeri untuk Penguatan Program-Program Prioritas Dian Triansyah Djani mengatakan bahwa Presidensi G20 Indonesia bersifat imparsial dan netral. Terutama di tengah konflik antara Barat dan Rusia atas perang di Ukraina.
"Indonesia menjalankan tugasnya sebagai Presidensi G20 berdasarkan aturan dan prosedur seperti presidensi sebelumnya," kata Dian, yang juga Co-Sherpa G20 Indonesia, dalam pengarahan pers di Jakarta, Kamis, 24 Maret 2022.
Baca: Indonesia Undang Semua Pemimpin Negara Anggota G20 untuk Hadiri KTT di Bali
Dian mengungkapkan Indonesia mengundang semua anggota G20 seperti apa yang dilakukan presidensi sebelumnya. "Memang kewajiban Presidensi G20 untuk mengundang anggota semuanya," tutur dia.
Indonesia konsultasi dengan anggota G20
Menurut Dian, Indonesia juga melakukan konsultasi dengan semua anggota G20, seperti yang dilakukan Menlu Retno Marsudi dan Menkeu Sri Mulyani saat berbicara dengan semua anggota tentang apa yang perlu dilakukan terkait pemulihan ekonomi dan agenda prioritas.Presidensi G20 Indonesia, lanjut dia, diharapkan dapat berjalan sebagaimana mestinya dan berjalan baik.
"Kita melakukan konsultasi dengan semua pihak agar Presidensi G20 Indonesia dapat berjalan sebagaimana mestinya," katanya.
Fokus G20 di Indonesia
Dian menyatakan Presidensi G20 Indonesia fokus pada upaya menangani pemulihan ekonomi global yang menjadi prioritas bagi penduduk dunia."Karena saat ini dunia belum keluar dari krisis karena adanya pandemi COVID-19. Negara-negara berkembang masih sulit dalam memulihkan ekonominya. Dan kita mendorong pemulihan global," ucap Dian.
Baca: 7 Isu Prioritas Lingkungan Didukung G20 dan Organisasi Internasional
Rusia tegaskan diundang dalam G20
Duta Besar Rusia mengatakan reaksi Barat “benar-benar tidak proporsional” dan mengakui bahwa “banyak organisasi mencoba untuk mengusir Rusia”, bukan hanya anggota G20."Rusia telah diundang. Kami sangat mengapresiasi posisi pemerintah Indonesia yang telah mengadopsi kepresidenan G20 untuk tahun ini," terang Vorobieva.
"Tentu G20 bukan forum untuk membahas atau menyelesaikan krisis semacam ini. Sebenarnya, ini adalah forum untuk memperbaiki situasi ekonomi dan memecahkan masalah ekonomi," ia mengingatkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News