Co Sherpa G20 Indonesia, Dian Triansyah Djani. Foto: Kemenlu RI
Co Sherpa G20 Indonesia, Dian Triansyah Djani. Foto: Kemenlu RI

Indonesia Undang Semua Pemimpin Negara Anggota G20 untuk Hadiri KTT di Bali

Marcheilla Ariesta • 24 Maret 2022 15:25
Jakarta: Indonesia tegaskan akan mengundang semua anggota G20 di sejumlah agenda forum tersebut, termasuk pertemuan tingkat tinggi (KTT). Bahkan, pemberitahuan mengenai KTT kepada negara anggota sudah disampaikan sejak 22 Februari lalu.
 
"Kewajiban semua presiden G20 untuk mengundang semua anggota," kata Co Sherpa G20 Indonesia, Dian Triansyah Djani dalam jumpa pers virtual, Kamis, 24 Maret 2022.
 
Trian mengatakan, Indonesia sebagai Ketua G20 tahun ini, memimpin sesuai dengan preseden presidensi sebelumnya. Menurutnya, diplomasi Indonesia selalu berdasarkan prinsip.

Baca: Vladimir Putin Ingin Hadir di KTT G20 Bali 2022.
 
"Indonesia dalam mengetuai konferensi selalu berpegang pada aturan yang berlaku. Karenanya, (sebagai) presiden G20, harus mengirim undangan ke semua anggota G20," tutur Trian.
 
"Tidak ada yang berubah," tegasnya.
 
Ia menuturkan kembali bahwa pemberitahuan untuk KTT G20 sudah dikirimkan sejak 22 Februari lalu ke seluruh negara anggota.
 
"Jadi saya pikir, sudah cukup jelas dan saya tidak akan memprediksi yang terjadi di masa depan. api satu hal yang pasti, bahwa kami akan mencoba mencari solusi untuk setiap masalah yang mungkin muncul," ungkap Trian.
 
Pernyataan Trian tersebut menyusul berbagai isu mengenai 'nasib' keanggotaan Rusia di G20. Amerika Serikat (AS) dan negara Barat anggota G20 lainnya mempertimbangkan apakah Moskow tetap bertahan di kelompok 20 negara ekonomi terbesar dunia tersebut.
 
Pertimbangan kembali keanggotaan Rusia di G20 dikarenakan invasi mereka ke Ukraina. Namun, ada beberapa negara yang mungkin akan menolak keputusan 'menimbang kembali' keanggotaan Rusia di forum tersebut, seperti Tiongkok, Arab Saudi dan India.
 
Indonesia sebelumnya menegaskan, G20 adalah forum ekonomi dan tidak sepatutnya membahas masalah politik di sana. Ketegasan Indonesia mendapat apresiasi dari Tiongkok.
 
Baca: Kemenlu Tiongkok Dukung Sikap Tegas Indonesia sebagai Presiden G20.
 
Kemarin, dalam jumpa pers di kediamannya, Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva mengatakan, sikap negara Barat terhadap mereka sangat tidak proporsional. Ia menyayangkan hanya mereka yang diberi sanksi, sementara saat Israel menyerang Gaza atau serangan AS di Libya tidak ada sanksi yang diberikan.
 
Vorobieva juga menghargai keputusan Indonesia untuk tidak mencampuri 'operasi militer' mereka di Ukraina dengan keanggotaan di G20. Ia menegaskan, Presiden Vladimir Putin berniat untuk hadir di KTT G20 yang dilaksanakan di Bali Oktober mendatang, namun tergantung situasi dan keadaan saat nanti.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan