Jubir Kemlu Tiongkok, Zhao Lijian./AFP
Jubir Kemlu Tiongkok, Zhao Lijian./AFP

Kemenlu Tiongkok Dukung Sikap Tegas Indonesia sebagai Presiden G20

Marcheilla Ariesta • 24 Maret 2022 14:32
Beijing: Kementerian Luar Negeri Tiongkok mendukung sikap tegas Indonesia sebagai ketua G20. Mereka mengatakan, G20 merupakan forum utama untuk membahas kerja sama ekonomi internasional.
 
Karenanya, dirasa tidak tepat G20 menjadi forum untuk membahas krisis Ukraina.
 
"Kami mendukung komentar Indonesia bahwa G20 didirikan untuk mempromosikan kerja sama ekonomi multilateral, itu bukan forum yang tepat untuk membahas krisis Ukraina," kata juru bicara Kemenlu Tiongkok, Zhao Lijian, dilansir dari Global Times, Rabu, 23 Maret 2022.

Memegang kepresidenan G20, Indonesia yakin akan fokus memenuhi kewajibannya di bawah Deklarasi Pemimpin Roma G20. RI tidak bermaksud memasukkan krisis Ukraina ke dalam agenda saat ini.
 
"Di bawah situasi saat ini, G20 telah mengambil tanggung jawab penting dalam mempromosikan kerja sama internasional melawan covid-19 dan menjaga stabilitas dan pemulihan ekonomi global," tutur Zhao.
 
G20, sambung dia, harus tetap berkomitmen pada tanggung jawabnya, memperdalam solidaritas dan kerja sama.
 
"Serta harus dapat bekerja sama dalam mengatasi tantangan kesehatan masyarakat global, ekonomi, dan keuangan," ujarnya.
 
Baca juga: Keanggotaan Rusia di G20 Terancam
 
"Tiongkok mendukung upaya Indonesia dalam mendorong kerja sama G20 di berbagai bidang, sesuai agenda yang telah ditetapkan," tegasnya.
 
Negeri Tirai Bambu juga akan terus bekerja dalam proses persiapan yang akan diadakan di Bali. Zhao mengatakan, mereka akan memberikan kontribusi positif untuk meningkatkan tata kelola ekonomi global dan mempromosikan pemulihan ekonomi pasca epidemi.
 
Sebelumnya, beberapa negara anggota G20 mempertimbangkan kelanjutan keanggotaan Rusia di forum tersebut. Ini dikarenakan invasi Rusia ke Ukraina yang mendapat kecaman dari berbagai pihak, terutama negara Barat.
 
Namun, beberapa negara seperti Tiongkok, India dan Arab Saudi nampaknya akan memveto keputusan untuk mendepak Rusia dari kelompok 20 negara ekonomi terbesar dunia itu. 
 
Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva mengatakan, sikap negara Barat terhadap mereka sangat tidak proporsional. Ia menyayangkan hanya mereka yang diberi sanksi, sementara saat Israel menyerang Gaza atau serangan AS di Libya tidak ada sanksi yang diberikan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan