"Meskipun GRS menang tipis, suara mereka mayoritas yang jelas. Ini adalah sinyal kuat bahwa Sabahans telah mendukung koalisi di bawah kepemimpinannya," kata dia.
"Mereka akan terus mendukung kredibilitasnya (Muhyiddin) sebagai perdana menteri," imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan peneliti politik dari Universiti Malaysia Sabah, Romzi Ationg. Ia mengatakan partai komponen GRS menunjukkan bahwa penduduk setempat banyak yang berjuang hidup dalam keterpurukan ekonomi akibat pandemi.
"Warga di Sabah, banyak dari mereka yang miskin, dan terkesan dengan kinerjanya (Muhyiddin) di tengah pandemi covid-19. Ia telah menerapkan program ekonomi yang baik dan Gerakan Kontrol Order telah mengurangi jumlah kasus covid-19 di negara ini," seru Romzi.
Harapan Anwar pupus
Para analis juga menunjukkan bahwa hasil tersebut merupakan pendorong bagi posisi Muhyiddin sebagai perdana menteri di tengah ketidakpastian politik di tingkat federal. Khususnya setelah pemimpin oposisi Anwar Ibrahim mengumumkan bahwa ia telah mengumpulkan ‘mayoritas yang kuat, tangguh, dan meyakinkan’ dari anggota parlemen. untuk menggulingkan pemerintah Muhyiddin.
PM Muhyiddin selama ini meragukan klaim Anwar, dengan menunjukkan bahwa Presiden Parti Keadilan Rakyat (PKR) itu bukanlah anggota parlemen yang seharusnya mendukungnya.