Anwar Ibrahim usai melakukan pertemuan dengan Raja Malaysia, Sultan Abdullah Shah. Foto: AFP
Anwar Ibrahim usai melakukan pertemuan dengan Raja Malaysia, Sultan Abdullah Shah. Foto: AFP

Dipanggil Raja, Anwar Ibrahim Minta Status Darurat Dicabut

Fajar Nugraha • 09 Juni 2021 18:08
Kuala Lumpur: Pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim mengatakan, dia melakukan audiensi dengan Raja Malaysia, Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah. Anwar menyebutkan, dia telah memohon kepada raja untuk tidak memperpanjang status keadaan darurat di Negeri Jiran.
 
Berbicara kepada wartawan setelah meninggalkan istana, dia mencatat bahwa ketika koalisi yang berkuasa pertama kali mengusulkan untuk memberlakukan keadaan darurat, Raja Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah tidak menerima saran tersebut. Penguasa baru setuju setelah Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengangkat masalah ini untuk kedua kalinya.
 
Baca: Babak Baru Politik Malaysia, Raja Panggil Pemimpin Partai.

“Kami telah menyuarakan pendapat kami bahwa keadaan darurat yang berlanjut akan mengakibatkan kerugian negara, tidak membantu dalam penanganan covid-19 dan akan mempengaruhi perekonomian terutama bagi rakyat (rakyat) di kelompok berpenghasilan rendah,” kata Anwar, seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu 9 Juni 2021.
 
"Kami melihat bahwa semua langkah yang dapat dilakukan untuk membantu situasi tidak memerlukan keadaan darurat. Jadi kami memohon kepada raja untuk mencegah kelanjutan keadaan darurat sebanyak mungkin,” tegasnya.
 
Anwar menambahkan bahwa adalah benar bagi raja untuk mengatakan bahwa dia telah memberlakukan keadaan darurat untuk mematuhi semangat monarki konstitusional dan sesuai dengan saran perdana menteri.
 
Presiden Parti Keadilan Rakyat (PKR) itu juga menyinggung soal duduk di parlemen, yang ditangguhkan sejak deklarasi darurat.
 
Dia mencatat bahwa raja sebelumnya telah mengindikasikan bahwa parlemen dapat bersidang pada tanggal yang tepat, berdasarkan saran dari perdana menteri. Meskipun demikian, parlemen Malaysia belum bersidang.
 
"Ada berbagai persepsi seolah-olah hal ini tidak dilakukan," ujar Anwar.
 
Ketika ditanya oleh wartawan tentang apakah ada diskusi tentang pembentukan pemerintahan baru, Anwar mengatakan: "Itu adalah masalah yang tidak muncul untuk saat ini."
 
Sebelumnya Raja memulai pertemuan dengan para pemimpin dari kedua sisi perpecahan politik, dengan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin menjadi orang pertama yang tiba di istana pada pagi hari.
 
Dalam sebuah posting Facebook, istana mengatakan pertemuan itu berlangsung satu jam. "Pertemuan pra-kabinet adalah salah satu kegiatan mingguan atau rutinitas utama Al-Sultan Abdullah untuk membahas dan bertukar pandangan dengan perdana menteri tentang urusan dan masalah pemerintah," kata keterangan Istana Negara.
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan