Yangon: Aktivis Myanmar mengadakan lebih banyak aksi protes menentang kudeta pada Jumat 12 Maret 2021. Aksi terbaru makin meluas setelah militer menuduh Aung San Suu Kyi yang dikudeta, telah menerima suap.
Protes diadakan di Yangon dan beberapa kota lain pada Jumat, menurut foto yang diposting di media sosial oleh saksi dan organisasi berita lokal. Tidak ada laporan kekerasan terjadi dalam aksi hari ini.
Baca: Militer Myanmar Tuduh Aung San Suu Kyi Terima Uang Rp8 Miliar dan Emas.
Myanmar terus terjerembab dalam krisis sejak tentara menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi dalam kudeta 1 Februari. Tidak hanya itu, Suu Kyi bersama petinggi partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) juga turut ditahan.
Juru Bicara Junta, Brigadir Jenderal Zaw Min Tun, mengatakan pada Kamis Aung San Suu Kyi telah menerima pembayaran ilegal senilai USD600.000 atau sekitar Rp8 miliar, serta emas seberat 11 kilogram saat berada di pemerintahan. Tuduhan ini disampaijan menurut pengaduan oleh Phyo Mien Thein, mantan menteri utama Yangon.
Menambahkan tuduhan korupsi ke tuduhan terhadap Aung San Suu Kyi bisa berarti dia menghadapi hukuman yang lebih berat. Dia saat ini menghadapi empat dakwaan yang relatif kecil - termasuk mengimpor enam radio walkie talkie secara ilegal dan melanggar pembatasan virus korona.
Pengacara Suu Kyi pun mengejek tuduhan terbaru dari pihak militer itu. “Tuduhan ini adalah lelucon yang paling lucu," kata pengacara Aung San Suu Kyi, Khin Maung Zaw dalam sebuah pernyataan yang diposting di media sosial.
"Dia mungkin memiliki kelemahan lain tetapi dia tidak memiliki kelemahan dalam prinsip moral,” ujar Khin, seperti dikutip AFP, Jumat 12 Maret 2021.
FOLLOW US
Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan