Kota Yangon, Myanmar sepi jelang demo peringatan 1 tahun kudeta oleh junta. Foto: AFP
Kota Yangon, Myanmar sepi jelang demo peringatan 1 tahun kudeta oleh junta. Foto: AFP

Aktivis Myanmar Siapkan Diri dalam Aksi Damai Memperingati Kudeta

Fajar Nugraha • 01 Februari 2022 14:00

 
Surat kabar yang dikelola negara mengatakan bahwa pemerintah militer akan berusaha untuk mengadakan pemilihan baru begitu situasinya "damai dan stabil", tanpa memberikan tanggal.
 
Di kota utara Myitkyina, sebuah foto tanda yang dipasang oleh militer memperingatkan warga untuk tidak bergabung dengan protes diam atau menghadapi hukuman penjara hingga 20 tahun. Meskipun gambar kota yang diposting di media sosial pada hari Selasa menunjukkan sebagian besar jalan-jalan sepi.

Di Yangon, foto-foto di halaman media sosial yang dipasang oleh penyelenggara pemogokan menunjukkan protes kecil di mana orang-orang melemparkan cat merah ke tanah.
 
"Dampak dari seruan untuk pemogokan nasional tidak segera jelas. Setidaknya empat orang ditangkap di pusat kota Pathein karena menghasut protes diam-diam di media sosial," Ayarwaddy Times melaporkan.

?Aktivis Myanmar Siapkan Diri dalam Aksi Damai Memperingati Kudeta

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres, dalam komentar menjelang peringatan kudeta, mendesak junta untuk mengizinkan akses kemanusiaan yang lebih besar.
 
Junta menuduh PBB bias dan campur tangan, dan menolak untuk tunduk pada tekanan internasional. Amerika Serikat (AS), Inggris dan Kanada memasukkan lebih banyak orang yang terkait dengan junta ke daftar hitam.
 
Bagi warga Myanmar biasa, kehidupan sejak kudeta telah menjadi kesibukan dengan ekonomi yang melemah, pemadaman listrik secara teratur dan pembatasan internet. Sementara bagi sebagian orang, ketakutan terus-menerus untuk ditahan.
 
Pasukan keamanan menindak perbedaan pendapat telah menewaskan sedikitnya 1.500 orang dan menangkap 11.838 sejak kudeta, menurut Asosiasi Bantuan Tahanan Politik, sebuah kelompok aktivis yang dikutip oleh PBB. Junta membantah jumlah korban tewas.
 
Halaman Selanjutnya
Sementara untuk Aung San Suu…
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan