Jenderal Senior Myanmar Min Aung Hlaing janjikan pemilu bebas. Foto: AFP
Jenderal Senior Myanmar Min Aung Hlaing janjikan pemilu bebas. Foto: AFP

Jenderal Myanmar Janjikan Pemilu Adil dan Bebas

Fajar Nugraha • 09 Februari 2021 07:09
Yangon: Pemimpin junta Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing pada Senin 8 Februari meminta publik untuk memprioritaskan fakta dan bukan perasaan. Hlaing juga menjanjikan pemilihan akan diadakan secara adil dan kekuasaan akan diserahkan kepada partai pemenang.
 
Jenderal Hlaing, dalam pidato pertamanya sejak kudeta seminggu lalu mengatakan, junta berbeda dengan pemerintahan militer sebelumnya.
 
Baca: Jenderal Myanmar Keluarkan Peringatan Keras Terkait Aksi Protes.

“Menteri yang sesuai (akan) dipilih, kebijakan luar negeri tidak akan berubah dan negara-negara akan didorong untuk berinvestasi di Myanmar,” tutur Jenderal Hlaing, seperti dikutip AFP, Selasa 9 Februari 2021.
 
Dia menegaskan ada kejanggalan dalam pemilu tahun lalu yang diabaikan dan mengatakan tidak ada organisasi yang melanggar hukum. Dia tidak menyebut pemimpin yang digulingkan, Aung San Suu Kyi.
 
Aung San Suu Kyi, bersama dengan puluhan anggota lainnya dari partai Liga Nasional Demokrasi (NLD) ditahan oleh militer pekan lalu. Penahanannya mengakhiri satu dekade pemerintahan sipil parsial dan memicu kecaman internasional.
 
Suu Kyi menghadapi tuduhan mengimpor enam walkie-talkie secara ilegal dan ditahan di tahanan polisi untuk penyelidikan sampai 15 Februari. Pengacaranya mengatakan dia belum diizinkan untuk menemuinya.
 
Militer telah mencoba untuk membela pengambilalihan mereka atas dasar kecurangan pemilihan  dan telah menjanjikan pemilihan baru. Namun anggapan kecurangan sudah beberapa kali ditolak oleh komite pemilihan.
 
Min Aung Hlaing menegaskan kembali posisi itu dalam pidatonya pada hari Senin, mengatakan junta akan membentuk "demokrasi yang benar dan disiplin" berbeda dengan era pemerintahan militer sebelumnya.
 
Panitia pemilihan harus direformasi, katanya. Dia menuduhnya menggunakan pandemi virus korona sebagai alasan untuk mencegah kampanye yang adil.
 
"Kami akan mengadakan pemilu multipartai dan kami akan menyerahkan kekuasaan kepada yang menang dalam pemilu itu, sesuai dengan aturan demokrasi," kata Hlaing.
 
Baca: Darurat Militer Diberlakukan di Beberapa Wilayah Demo di Myanmar.
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan