Sebagai bagian dari kepresidenan G7 Inggris tahun ini, Hancock menguraikan visinya untuk sistem kesehatan global yang lebih kuat, kolaboratif, dan efektif. Tidak hanya dalam perang melawan pandemi covid-19, tetapi juga untuk memastikan masyarakat internasional lebih siap menghadapi ancaman di masa depan.
Identifikasi varian baru covid-19 akan dilakukan Inggris melalui Platform Penilaian Varian Baru yang akan dipimpin Badan Kesehatan Masyarakat Inggris atau Public Health England (PHE) bekerja sama dengan sistem "Tes dan Lacak" dari Layanan Kesehatan Nasional (NHS), para mitra akademis, serta Kelompok Kerja Laboratorium Global SARS CoV-2 di bawah naungan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Langkah ini mendukung rencana lima poin Inggris yang disampaikan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson di Sidang Umum PBB tahun lalu. Lima poin tersebut bertujuan melindungi umat manusia dari pandemi lain melalui pendekatan bersama terhadap keamanan kesehatan global.
Inisiatif ini akan dipimpin National Institute for Health Protection (NIHP) dan akan melibatkan laboratorium dan staf Badan Kesehatan Masyarakat Inggris serta kemampuan para akademisi. Mereka akan bekerja secara langsung terhadap sampel yang dikirimkan dari luar negeri atau akan memberikan nasihat dan dukungan ahli secara daring, di mana negara mitra sudah memiliki kemampuan di bidang ini namun meminta bantuan lebih lanjut. Tawaran tersebut dapat mencakup pelatihan dan sumber daya serta personel dan peralatan.
Negara-negara lain dapat mengajukan permohonan bantuan dengan menghubungi WHO jika belum ada akses ke Inggris. Pekerjaan penting ini akan ikut memerangi penyebaran covid-19 dengan mengidentifikasi lebih banyak variannya di seluruh dunia, guna menjaga masyarakat global tetap selangkah lebih maju di hadapan mutasi apapun.
Baca: Varian Covid-19 Inggris Terdeteksi di 29 Negara Bagian AS
"Pandemi ini telah menunjukkan bahwa dasar dari begitu banyak pengalaman menarik yang membuat hidup layak dijalani tidak hanya bergantung pada kesehatan kita, atau kesehatan tetangga kita, tetapi kesehatan orang-orang yang belum pernah kita temui. Ketika salah satu dari kita menderita, kita semua menderita," kata Hancock dalam keterangan tertulis Kedutaan Besar Inggris di Jakarta yang diterima Medcom.id.
"Platform ini tidak hanya akan membantu kita untuk lebih memahami covid-19 dan bagaimana penyebarannya, tetapi juga meningkatkan kemampuan global dalam melawannya, sehingga kita semua lebih siap untuk menghadapi apa pun yang akan datang," lanjut dia.
Dr Isabel Oliver, Direktur Layanan Infeksi Nasional PHE, mengatakan bahwa virus akan selalu berkembang seiring waktu. Mutasi virus ini dapat menciptakan varian baru dengan tingkat penyebaran yang lebih cepat, membuat orang lebih sakit, atau bahkan memengaruhi kinerja vaksin.
"Pengujian genom sangat penting dalam upaya kami mengendalikan virus. Ini memungkinkan kami untuk mengawasi bagaimana virus berubah dan memberikan respons sebelum terlambat," tutur Oliver.
"Inisiatif baru ini akan membawa ilmu pengetahuan mutakhir Badan Kesehatan Masyarakat Inggris ke negara-negara yang memiliki sedikit atau tidak memiliki kemampuan untuk mengurutkan dan menganalisis sendiri strain virus COVID-19. Ini juga akan memberi kami peringatan dini yang penting tentang varian baru yang muncul di seluruh dunia yang mungkin membahayakan Inggris," sambungnya.
Sementara menurut Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins, varian baru covid-19 yang terdeteksi di negaranya tidak seharusnya dilabeli "varian Inggris." Ia menegaskan varian baru ini terdeteksi di Inggris karena kapasitas pengujian genom yang dilakukan jauh lebih tinggi dari negara-negara lain.
"Saya harap masyarakat memahami bahwa sebuah varian yang dideskripsikan sebagai 'Varian Inggris' tidak berarti varian tersebut berasal dari Inggris dan menyalahkan kami," tegas Jenkins.
"Inggris melakukan jauh lebih banyak pengujian genom daripada negara lain, lebih dari 50 persen dari total sekuens yang diselesaikan di seluruh dunia. Jadi sangat masuk akal bahwa Inggris akan menjadi negara yang sering menemukan varian baru," lanjutnya.
"Tawaran Inggris ini akan membantu banyak negara yang tidak memiliki kemampuan pengurutan genom untuk melacak virus. Dengan melakukannya, ini akan menjadikan dunia lebih aman, memberikan kita lebih banyak waktu untuk menanggapi varian baru, dan informasi yang akan membantu membuat pilihan efektif untuk mengatasi pandemi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News