"Ada 379 varian B.1.1.7 di 29 negara bagian," kata Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Dr Rochelle Walensky, merujuk pada nama varian yang pertama kali terdeteksi di Inggris.
Untuk menangani semakin meningkatnya penularan covid-19 di AS, Walensky menyerukan kepada semua masyarakat untuk tetap memakai masker dan menjaga jarak sosial.
Khusus untuk situasi terkini, CDC menyarankan agar otoritas kesehatan AS menganggap semua tambahan infeksi sebagai kasus varian baru covid-19.
"Kita harus menganggap semua kasus adalah varian baru selama pandemi ini," kata Walensky, dilansir dari laman Business Insider.
Kamis kemarin, AS mengonfirmasi kemunculan kasus perdana varian covid-19 asal Afsel. Dua pasien di South Carolina diyakini terinfeksi varian baru covid-19 tersebut.
Baca: AS Konfirmasi Kasus Pertama Varian Baru Covid-19 Afrika Selatan
Otoritas kesehatan AS khawatir kemunculan varian ini dapat menghadirkan tantangan baru dalam perang melawan pandemi yang telah menewaskan setidaknya 430.000 orang di AS dalam 11 bulan.
Konfirmasi dua pasien di South Carolina disampaikan beberapa hari usai Departemen Kesehatan Minnesota mengidentifikasi kasus perdana varian Brasil.
Sebelumnya, CDC telah memprediksi bahwa varian baru covid-19 akan mendominasi kasus di AS pada Maret mendatang. Sementara Presiden AS Joe Biden memprediksi angka kematian akibat covid-19 di Negeri Paman Sam dapat melampaui 500 hingga 600 ribu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News