Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin diklaim dapat dukungan 30 anggota parlemen Barisan Nasional. Foto: Malaysia Kin
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin diklaim dapat dukungan 30 anggota parlemen Barisan Nasional. Foto: Malaysia Kin

PM Muhyiddin Klaim Raih Dukungan Anggota Parlemen Barisan Nasional

Fajar Nugraha • 02 Agustus 2021 18:06

 
Menurut Sinar Harian, sumber tersebut juga membantah tudingan adanya pertemuan lagi yang melibatkan anggota parlemen Barisan yang ingin mengganti Perdana Menteri.
 
“Tidak ada. Saya belum mendengarnya. Pertemuan malam ini (Minggu) hanya untuk menunjukkan bukti bahwa anggota parlemen Barisan mendukung Muhyiddin melalui surat pernyataan dukungan.

“Itu saja, tidak ada gerakan lain yang ingin mengganti Perdana Menteri,” tegasnya.

Mosi tidak percaya

Sebelumnya pemimpin oposisi Anwar Ibrahim telah mengajukan mosi tidak percaya di parlemen. Sementara Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) meminta Perdana Menteri Muhyiddin Yassin untuk mengundurkan diri.
 
Perkembangan terakhir ini terjadi ketika raja menegur pemerintah karena mencabut peraturan darurat tanpa persetujuannya pada Kamis 29 Juli.
 
Baca: Anwar Ibrahim Ajukan Mosi Tidak Percaya kepada PM Malaysia.
 
Mosi Anwar berbunyi: "Bahwa dewan membuat resolusi tentang hilangnya kepercayaan pada Mahiaddin Md Yasin, MP (Perdana Menteri Malaysia dan anggota parlemen) untuk Pagoh, dan diberhentikan dari posisinya sebagai perdana menteri sesegera mungkin menurut Konstitusi Federal."
 
Anwar yang merupakan anggota parlemen dari Port Dickson mengatakan, dalam konferensi pers di parlemen bahwa perdana menteri, menteri hukum de facto Takiyuddin Hassan dan Ketua Majelis Rendah Azhar Azizan Harun harus mengundurkan diri dari posisi mereka.
 
"Kami menyerahkan kepada kebijaksanaan raja untuk memutuskan apa yang terbaik untuk menyelamatkan negara ini dari krisis saat ini," tambahnya, seperti dikutip The Straits Times, Jumat 30 Juli 2021.
 
Anwar menyesalkan bahwa segera setelah mosinya diterima oleh pembicara di parlemen pada Kamis, reses diumumkan. "Bagaimana kita bisa menjalankan parlemen dengan semua trik dan skema ini?" dia bertanya.
 
Istana Negara mengatakan pada Kamis bahwa Raja Malaysia, Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah tidak memberikan persetujuan untuk mencabut peraturan darurat covid-19. Raja menggambarkan pernyataan menteri di parlemen sebagai "kontradiksi dan menyesatkan".
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan