Seorang warga di Amerika Serikat (AS) usai melakukan pemeriksaan covid-19. Foto: AFP
Seorang warga di Amerika Serikat (AS) usai melakukan pemeriksaan covid-19. Foto: AFP

Kaleidoskop 2020

Kala Dunia Tak Berdaya Diguncang Pandemi Covid-19

Willy Haryono • 23 Desember 2020 18:07

 
Sejumlah perusahaan lain terus menggenjot pengembangan vaksin, dengan melakukan uji klinis terhadap ribuan relawan di beberapa negara. Pfizer dan Moderna mengklaim vaksin mereka memiliki tingkat efektivitas hingga 95 persen, dan juga aman digunakan untuk publik.
 
Inggris menjadi negara pertama yang meloloskan izin penggunaan darurat vaksin buatan Pfizer, yang diikuti oleh beberapa negara lain seperti Amerika Serikat dan Kanada. Setelah meloloskan penggunaan, Inggris juga sudah memulai program vaksinasi massal.
 
Dua perusahaan di Tiongkok, Sinovac dan Sinopharm juga sama-sama mengembangkan vaksin covid-19. Sinopharm mengklaim vaksin mereka memiliki tingkat efektivitas hingga 86 persen, yang sudah menjalani uji klinis di Uni Emirat Arab, Bahrain, Yordania, Argentina dan Peru.

WHO mengapresiasi perlombaan ini, namun menekankan bahwa vaksin covid-19 tidak boleh sampai menjadi komoditas swasta. WHO menginginkan vaksin covid-19 menjadi komoditas publik, yang dapat diakses semua orang dari seluruh negara tanpa terkecuali.
 
Saat ini sejumlah negara global, termasuk Indonesia, sudah mulai menerima pengiriman vaksin eksperimental covid-19. Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin covid-19 buatan Sinovac sudah tiba di Tanah Air pada 6 Desember lalu, yang akan diikuti pengiriman gelombang selanjutnya pada awal tahun depan.
 
Kanada juga mulai menerima vaksin covid-19 buatan Pfizer, dan mulai dikirim ke 14 titik distribusi di negara tersebut. Distribusi vaksin Pfizer juga sudah dimulai di AS.
 
Mengenai vaksin, sejumlah negara memiliki kewajiban berbeda mengenai harga. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan pemerintah federal akan mendistribusikan vaksin secara gratis, dengan prioritas utama adalah kelompok rentan. Singapura juga menerapkan skema serupa, dan akan membagikan vaksin covid-19 secara gratis bagi warganya dan juga ekspatriat.
 
Meski perkembangan vaksin sudah memperlihatkan tren positif, WHO memperingatkan bahwa ini bukan akhir dari pandemi. Vaksin covid-19 hanya sebuah alat untuk mengurangi risiko penularan, bukan menghilangkan virus itu. Oleh karenanya, meski nantinya vaksin covid-19 sudah tersedia secara luas, WHO mengimbau warga dunia untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan membiasakan diri di era kenormalan baru (new normal) agar kehidupan bermasyarakat berlangsung sehat, aman, dan berkelanjutan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan