Maung Kyaw Min, juru bicara Serikat Mahasiswa Rohingya yang berpengaru mengatakan, sekarang ada peningkatan harapan bahwa Rohingya dapat kembali ke desa mereka di Myanmar.
"Tidak seperti pemerintah terpilih, militer (pemerintah) ini akan membutuhkan dukungan internasional untuk bertahan. Jadi kami berharap mereka akan fokus pada masalah Rohingya untuk mengurangi tekanan internasional," sebutnya.
Baca: Etnis Rohingya Desak Komunitas Global Bantu Bebaskan Aung San Suu Kyi.
Sikap dari pengungsi ini berbeda dengan pemimpin etnis Rohingya Dil Mohammed. Dia mendesak agar Aung San Suu Kyi dan pejabat tinggi lainnya dibebaskan.
"Komunitas Rohingya mengutuk keras upaya keji membungkam demokrasi ini," tegas Dil Mohammed.
"Kami mendesak komunitas global maju dan memulihkan demokrasi di Myanmar dengan cara apapun," imbuhnya dilansir dari Channel News Asia.
Pihak berwenang Bangladesh mengatakan mereka "memantau" perbatasan sepanjang 270 kilometer jika terjadi gelombang baru pengungsi Rohingya. Dhaka mengeluarkan pernyataan yang menyerukan agar "proses demokrasi" ditegakkan di Myanmar.
Sementara Bangladesh dan Myanmar telah membuat kesepakatan tentang pemulangan pengungsi, tidak ada yang kembali. Bangladesh meminta Myanmar untuk meningkatkan proses repatriasi dengan "sungguh-sungguh".
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News