Pemerintah Indonesia menegaskan tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel sebelum Palestina merdeka. Foto: AFP
Pemerintah Indonesia menegaskan tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel sebelum Palestina merdeka. Foto: AFP

RI Ditawari Uang Demi Normalisasi dengan Israel, Pengamat: Tawaran Janggal

Fajar Nugraha • 25 Desember 2020 15:31

 
Rektor Universitas Jenderal A. Yani itu menyatakan, Presiden Trump tidak seharusnya membuat kebijakan-kebijakan penting karena dalam waktu yang tidak terlalu lama akan diganti oleh Joe Biden.
 
“Mungkin saja tawaran ini terkait persaingan dominasi AS-Tiongkok di kawasan Asia. Untuk memenangkan persaiangan kedua negara menggunakan instrumen investasi dan hutang, bahkan vaksin,” tuturnya.

“Hanya saja karena perekonomian di AS sangat terdampak oleh pandemi covid-19, dana yang dibutuhkan tidak mungkin berasal dari AS. Dana ini yang kemudian dinegosiasikan oleh AS dengan Israel. Seolah Israel menjadi bendahara AS,” menurut Hikhmahanto.
 
“Israel sepertinya menyanggupi namun dengan persyaratan,” ucapnya.
 
Terkait dengan Indonesia persyaratan yang diminta oleh Israel adalah pembukaan hubungan diplomatik. Bagi Israel pengakuan Indonesia atas negara Israel penting karena Indonesia merupakan negara berpenduduk Islam terbesar di luar Timur Tengah.
 
“Belum lagi Israel dapat mengklaim ke masyarakat internasional bahwa negara yang anti terhadap penjajahan mau mengakui Israel sebagai negara dan menjalin hubungan diplomatik,” tegasnya.
 
Iming-iming uang ditukar dengan pengakuan kepada Israel ini muncul dari ucapan CEO US International Development Finance Corp, Adam Boehler pada 22 Desember lalu. Boehler saat itu berbicara kepada media ketika menemani menantu Trump, Jared Kushner meresmikan normalisasi hubungan Israel dan Maroko.
 
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan