Situasi yang tidak menentu secara politik saat ini mendorong masyarakat Afghanistan untuk keluar dengan cara apapun dari negerinya. Perempuan, anak-anak dan pria menyerbu pesawat udara yang hendak mengudara. Mereka berjalan berkilo-kilometer agar sampai ke perbatasan dan memasuki negara ketiga.
Mereka tidak mendapatkan makanan, minuman dan obat-obatan serta pakaian. Belum lagi mereka tidur dan melakukan kegiatan sehari-hari di alam terbuka.
Tragedi kemanusiaan ini menurut Hikmahanto, harus dihindari karena ini berkaitan dengan eksisitensi fundamental dari manusia terlepas dari asal, agama, ras maupun latar belakang lainnya.
Baca: Taliban Deklarasikan Nama Baru Negara Emirat Islam Afghanistan.
“Indonesia perlu menyerukan dan memberi bantuan konkret kepada rakyat Afghanistan berupa makanan, pakaian bahkan dana. Pemerintah perlu menyerukan PBB khususnya UNHCR untuk memberi perhatian yang maksimal,” ucap akademisi yang juga Rektor Universitas Jenderal A. Yani.
“Bahkan pemerintah perlu menghimbau negara-negara OKI untuk memberi dukungan finansial bagi kebutuhan mendasar manusia di Afghanistan,” tambahnya.
Tidak hanya itu, Pemerintah Indonesia juga dinilai perlu menyerukan masyarakat dunia untuk mencegah terjadinya korban di Afghanistan dengan melakukan hal konkret tanpa bayang-bayang kepentingan politik. Intinya eksistensi manusia yang saat ini berada di Afghanistan harus diselamatkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News