"Indonesia-Rusia menyatakan kepuasan atas peningkatan kerja sama strategis di bidang politik, hukum, dan keamanan, serta lebih lanjut menyatakan harapan agar Deklarasi Kemitraan Strategis dapat ditandatangani presiden kedua negara," demikian dikutip dari pernyataan Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, Rabu, 15 Desember 2021.
Diharapkan penandatanganan dapat terjadi pada pertemuan antara Presiden Jokowi dan Presiden Rusia Vladimir Putin di tahun 2022. Selain itu, kedua belah pihak membahas dan bertukar pandangan tentang isu-isu politik dan keamanan utama yang menjadi perhatian bersama di tingkat regional dan global.
Dalam pertemuan dengan Jokowi, Patrushev juga membahas pemutakhirkan kerja sama bilateral di berbagai sektor, antara lain pertahanan, hukum, pemberantasan terorisme, intelijen, kejahatan transnasional, pencegahan dukungan finansial untuk kegiatan teroris, keamanan siber, dan penanggulangan bencana.
"Kedua belah pihak bertukar pandangan dan berbagi keprihatinan bersama tentang isu-isu politik dan keamanan saat ini dalam konteks global dan regional," lanjut pihak kedutaan.
Selain itu, keduanya juga sepakat untuk bekerja sama lebih lanjut dalam menjaga perdamaian, stabilitas, dan keamanan di Asia Tenggara, serta di kawasan Asia Pasifik. Kedua belah pihak membahas masalah interaksi ASEAN dengan organisasi regional lainnya, termasuk SCO.
"Indonesia dan Rusia juga telah mengakui pentingnya prinsip-prinsip dan tujuan dalam Outlook ASEAN tentang Indo-Pasifik, yang bersifat inklusif dan bertujuan untuk memandu kerja sama ASEAN di kawasan Asia-Pasifik dan Samudra Hindia," seru pihak kedutaan.
Menurut Patrushev, Outlook ASEAN on the Indo-Pacific menghasilkan momentum untuk membangun kepercayaan strategis dan kerja sama saling menguntungkan dan memperkuat mekanisme yang dipimpin ASEAN yang ada tanpa menciptakan mekanisme baru atau menggantikan yang sudah ada. Ini juga menegaskan peran sentral ASEAN, khususnya dalam menjaga stabilitas, keamanan, dan pembangunan di Asia Tenggara.
Baca: Rusia Tekankan Komitmen Lestarikan Arsitektur Keamanan Modern Asia Pasifik
"Kedua belah pihak lebih lanjut menekankan pentingnya mempromosikan arsitektur regional yang terbuka, transparan dan inklusif, tahan terhadap paksaan, menghormati norma dan nilai-nilai hukum internasional, dan memasukkan kebiasaan dialog dan diplomasi dalam penyelesaian sengketa yang akan berkontribusi pada solusi damai konflik internasional dan regional," imbuh pihak kedutaan.
Dalam pertemuan tersebut, keduanya juga menyambut baik selesainya proses ratifikasi perjanjian Rusia-Indonesia tentang Mutual Legal Assistance in Criminal Matters di kedua negara.
Patrushev dan menyatakan komitmennya untuk menandatangani Perjanjian Ekstradisi, serta Perjanjian Indonesia-Rusia tentang Penyederhanaan Visa selama pertemuan antara Putin dan Jokowi tahun depan.
Tantangan dunia saat ini juga menjadi perhatian keduanya dalam pertemuan tersebut. Karenanya, kedua negara memiliki pandangan yang sama tentang perlunya memperkuat kerja sama dalam memerangi terorisme, termasuk berbagi informasi, intelijen, dan praktik terbaik dalam penanganan teroris asing dan deradikalisasi, serta kerja sama penegakan hukum.
Patrushev menyatakan keprihatinan atas meningkatnya ancaman yang berasal dari peningkatan budidaya, produksi, pembuatan, dan perdagangan gelap obat-obatan terlarang, serta penyalahgunaan narkoba, dan aliran keuangan gelap yang berasal dari perdagangan narkoba yang berpotensi menjadi salah satu sumber pendanaan terorisme.
Karenanya keduanya sepakat untuk bekerja sama dalam agenda tersebut dan berbagai agenda penegakan hukum lainnya, secara bilateral dan multilateral, melalui berbagai forum internasional yang relevan. "Kedua belah pihak mengakui kerja sama positif berkelanjutan antara Indonesia dan Rusia terkait dengan keamanan informasi di tingkat bilateral dan multilateral," lanjut mereka.
Dalam hal ini, Indonesia-Rusia menyambut baik penandatanganan Perjanjian Antara Pemerintah Rusia dan Pemerintah Republik Indonesia tentang Kerja Sama di Bidang Keamanan Informasi Internasional.
Kedua belah pihak memiliki pandangan yang sama bahwa Perjanjian tersebut akan memberikan jalan untuk meningkatkan kerja sama bilateral dalam pencegahan, pemantauan, dan tanggapan bersama terhadap ancaman terhadap keamanan informasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id