Kuala Lumpur: Seluruh Malaysia akan kembali ditempatkan di bawah perintah kontrol gerakan (MCO). Menurut Perdana Menteri Muhyiddin Yassin, ketentuan ini dilakukan di tengah gelombang ketiga kasus covid-19.
Menurut PM Muhyiddin, kunjungan rumah dan kunjungan makam selama perayaan Hari Raya Idulfitri yang akan datang akhir pekan ini termasuk di antara kegiatan yang dilarang.
“Pemerintah telah memutuskan untuk mengambil langkah-langkah yang lebih keras untuk mengekang penyebaran virus korona di masyarakat dan untuk mencegah kasus meningkat tajam,” tegas Muhyiddin, seperti dikutip Bernama, Selasa 11 Mei 2021.
“Data dan sains terus menunjukkan bahwa aktivitas berkumpul yang membuat jarak sosial menjadi sulit dan keberadaan orang di ruang yang padat menjadi penyebab utama penularan covid-19,” sebut Muhyiddin.
“Rantai infeksi pandemi covid-19 hanya bisa diputuskan dengan mendorong masyarakat untuk tinggal di rumah melalui kontrol pergerakan yang ketat,” ujarnya.
Di bawah MCO, semua bentuk pertemuan sosial termasuk pernikahan dan jamuan makan dilarang. Semua institusi pendidikan ditutup, sedangkan pusat penitipan anak diizinkan beroperasi berdasarkan prosedur operasi standar.
Makan di restoran tidak akan diizinkan. Satu mobil hanya bisa memuat tiga orang, termasuk pengemudinya.
Salat Idulfitri diperbolehkan dengan batas 50 orang untuk masjid dan surau dengan kapasitas melebihi 1.000, kata perdana menteri. Batas maksimal 20 orang berlaku untuk mereka yang berkapasitas lebih rendah.
Pemerintah Malaysia juga meminta pengusaha diwajibkan untuk menerapkan kebijakan bekerja dari rumah, dengan tidak lebih dari 30 persen staf manajemen hadir di kantor pada satu waktu.
Larangan perjalanan lintas distrik dan antarnegara bagian serta kegiatan sosial, olahraga, dan pendidikan akan berlaku mulai Senin hingga 6 Juni. Larangan lain akan berlaku mulai 12 Mei hingga 7 Juni.
FOLLOW US
Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan