Ilustrasi
Ilustrasi

Seri Paham Royalti

Sejauh Mana Hak Cipta Musik dapat Dikomersialisasi?

Medcom • 16 Mei 2025 14:35
Jakarta: Pada artikel-artikel "Seri Paham Royalti" sebelumnya, kita telah membahas tentang seluk beluk music publisher sebagai elemen penting dalam industri musik untuk membantu pencipta lagu dalam mengelola hak ciptanya. Kehadiran music publisher juga penting untuk membantu pengguna lagu dalam proses komersialisasi hak cipta.
 
Di bagian ini, kita akan menyelami lebih dalam tentang bagaimana hak cipta bisa memberikan nilai tambah terhadap sesuatu dari proses komersialisasi. 
 
Komersialisasi hak cipta terjadi ketika sebuah karya cipta digunakan atau dimanfaatkan untuk tujuan komersial. Proses ini tak hanya menguntungkan bagi musisi yang mendapatkan royalti dari setiap penggunaan lagu, proses komersialisasi hak cipta juga mampu meningkatkan nilai di berbagai industri komersial lainnya. 

Sebagai contoh: Penggunaan lagu di sebuah iklan secara tepat mampu memperkuat identitas brand atau produk dalam sebuah iklan, bagaimana kehadiran lagu yang tepat dalam sebuah film bisa memperkuat adegan dalam sebuah produksi film atau produk visual lainnya. 
 
Baca juga: Peran dan Fungsi Music Publisher, Bagian Penting Ekosistem Industri Musik yang Mengelola Hak Cipta Lagu

Bagaimana kemudian lagu-lagu yang diputar di tempat-tempat umum, baik restoran, cafe, karaoke bisa bisa memberikan nilai lebih kepada pengalaman orang datang ke tempat tersebut dan menghasilkan nilai keuntungan bagi pemilik tempat komersial.  
 
Tinjauan Statistik Tahunan CISAC yang bertajuk 2023 Global Collections meninjau koleksi global oleh Lembaga pengelola Hak Cipta atas nama pencipta. Laporan ini menyediakan data dan analisis komprehensif tentang koleksi di seluruh repertoar, dari musik, audiovisual, seni rupa, literatur dan drama.
 
Sejauh Mana Hak Cipta Musik dapat Dikomersialisasi?
(Laporan penggunaan musik dari setiap jenis pemakaian. Sumber:  2023 Global Collections Report 2024)
 
Dari repertoire musik, kita bisa melihat bahwa sumber pendapatan terbesar dari musik dari 2019-2023 berasal dari digital, diikuti oleh TV & Radio, live & background music, penjualan fisik, seperti CD dan vinyl, diikuti dengan sinkronisasi dan lainnya. 
 
Komersialisasi hak cipta tentunya erat hubungannya dengan penggunaan lisensi yang diberikan oleh music publisher kepada pengguna untuk setiap penggunaan dari ciptaan. Diantaranya, Lisensi Mekanikal bagi penggunaan lagu untuk melakukan reproduksi dan distribusi ciptaan dalam bentuk fisik dan digital termasuk cover song, Lisensi Sinkronisasi bagi penggunaan lagu yang diselaraskan dengan media visual, dari film dan iklan, Lisensi Sampling bagi penggunaan elemen dari karya rekam dan/atau karya cipta untuk terjadinya ciptaan baru, serta Grand Rights bagi penggunaan lagu dalam sebuah pertunjukan musical/teater. 
 
Baca juga: Memahami Hak Moral dan Hak Ekonomi dalam Karya Musik

Dari penjelasan di atas, penting bagi pengguna lagu untuk memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan proses komersialisasi, seperti menggunakan lisensi dari setiap pemakaian lagu, mengurus segenap administrasi serta pajak ke music publisher sebagai pemegang hak cipta,  juga tak lupa membayarkan royalti dari setiap pemakaian lagu untuk pencipta. 
 
Namun, dalam perjalanannya, proses komersialisasi hak cipta sering kali dipahami secara berbeda oleh berbagai pihak. Banyak pencipta lagu yang tidak memahami peran dari aspek penting proses komersialisasi. Melalui kerjasama dengan music publisher, pencipta lagu bisa dibantu dalam hal pengelolaan hak cipta agar karya benar-benar menghasilkan manfaat ekonomi.
 
Inilah mengapa penting untuk memahami seluk-beluk music publisher, sebuah aspek penting yang seringkali disalah pahami oleh banyak orang. Bagaimana peran music publisher dalam mengelola hak cipta? Apakah publisher hanya berfungsi sebagai “perantara” atau sebenarnya memiliki peran yang lebih kompleks?
 
Ikuti terus seri artikel "Paham Royalti" di Medcom.id. Melalui seri artikel ini, Massive Music dan Medcom akan membahas lebih dalam tentang hak cipta secara utuh, mulai dari definisi hak cipta itu sendiri, siapa saja aktor-aktornya, sampai bagaimana cara dan aturan komersialisasinya. Tentu saja dengan harapan bahwa industri hak cipta bisa terus dihargai dan berkembang melampaui batas waktu.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ASA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan