Komisioner LMKN, Marcell Siahaan menanggapi keluhan yang dilontarkan musisi berusia 45 tahun tersebut. Marcell menyebut, tugas LMK yang bertanggung jawab menyalurkan hak pencipta lagu berupa royalti.
"Kalau mau nanya transparansi kenapa enggak dibayar ya tanya ke LMK-nya di mana yang bersangkutan memberi kuasa," jelas Marcell Siahaan di Jakarta.
Marcel menambahkan jika banyaknya faktor yang mungkin dapat mengakibatkan pencipta lagu belum mendapatkan hak-nya. Marcell bersama LMKN mengaku tak ingin disalahkan sepenuhnya terkait hal ini.
“Jadi jangan kita-kita terus yang disalahkan. Kalau ada yang tidak transparan bisa jadi masalahnya di LMK-nya," tandasnya.
| baca juga: Marcell Siahaan Anggap Larangan Pencipta Lagu ke Penyanyi Tindakan Primitif |
“Bisa jadi hanya masalah simpel, sudah dikirim ke alamatnya tapi alamatnya ganti," lanjutnya.
Dalam moment itu juga, Johnny Maukar, selaku anggota komisioner LMKN menjelaskan bahwa terdapat beberapa hal yang mungkin mengakibatkan Anji belum mendapat royalti. Bahkan, Johny beserta pihaknya tengah berupaya untuk memperjuangkan royalti hak cipta. Termasuk Anji
"Kalau promotornya belum bayar, kami sudah minta menyurat. Jadi, ya, siapa yang belum membayar? kalau si Anji bilang promotornya belum bayar, ya, bagaimana kami bisa mendistribusikan," ungkap Johny.
"Yang kedua kemungkinan promotornya sudah membayar tapi mungkin itu cut off nya 2023 tapi LMK 2024 januari baru akan melakukan perhitungan," lanjut dia.
LMKN akan terus menerima masukan dari pihak manapun atas kinerja mereka selama ini. Johny menegaskan, LMKN akan berusaha seterbuka mungkin dengan para pihak terkait
"LMKN bermaksud akan mengundang secara langsung asosiasi-asosiasi dan orang yang menanyakan lewat sosial media. Kami berharap yang diundang ya datang," tegasnya.
Sebelumnya, keluhan ini timbul usai Anji tak mendapat royalti dari enam lagu ciptaannya antara lain, Berpisah Itu Mudah (Rizky Febian & Mikha), serta Percaya Aku & Lelah Dilatih Rindu (Chintya Gabriella), Bersama Bintang (Drive), Tentang Kamu (Lyodra), Putus atau Terus (Judika), Merindukanmu (d'Masiv).
(Syarief Muhammad Syafiq)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
