Dalam wawancaranya di The Zane Lowe Show di Apple Music pada Selasa, 7 Oktober 2025, Taylor Swift mengaku sudah terbiasa menghadapi dinamika di dunia hiburan.
Baginya, perdebatan dan kritikan dari kritikus atau publik merupakan bagian dari siklus alami setiap kali ia merilis karya terbaru.
“Kalau di minggu pertama perilisan album aku, kamu menyebut nama aku atau judul album aku, berarti kamu sedang membantu,” ujar Taylor Swift.
Penyanyi berusia 35 tahun itu juga menegaskan bahwa ia bukanlah "Polisi Seni" dan menghormati berbagai sudut pandang publik terhadap karya seni. Menurut Taylor Swift, musik itu bersifat personal dan setiap orang berhak menafsirkan dengan caranya sendiri.
“Soal karya seni, aku sangat menghargai pendapat subjektif orang. Aku bukan polisi seni. Semua orang berhak merasakan apa pun yang mereka mau," ungkap Taylor Swift.
Baca Juga :
Taylor Swift Akui Sempat Takut Tak Bisa Menulis Lagu saat Bahagia
"Tujuan kita sebagai penghibur adalah menjadi cermin bagi orang lain," lanjutnya.
The Life of a Showgirl sendiri merupakan album berisikan 12 track yang menghadirkan nuansa glamor dan teatrikal yang kuat, seolah menjadi sebuah potret reflektif dari perjalanan karier bermusik Taylor Swift.
Namun, rupanya respon yang datang dari para kritikus musik pun cukup beragam. Ada kritikus yang memuji rasa percaya diri dan kematangan Taylor Swift di album ini, sementara itu ada juga para kritikus yang menilai bahwa liriknya kali ini terasa lebih ringan dibanding era album Folklore (2020) dan Evermore (2020).
Bagi Swift, semua itu adalah bagian dari sebuah proses. Ia menganggap setiap album sebagai potret jujur dari fase hidup yang sedang dijalani olehnya.
“Sering kali, sebuah album adalah cara yang liar dan jujur untuk melihat diri sendiri,” lanjutnya.
“Apa yang sedang kamu alami dalam hidupmu akan memengaruhi seberapa jauh kamu bisa merasa terhubung dengan musik yang aku keluarkan saat itu," ucap Taylor Swift kepada Zane Lowe.
Pelantun lagu "Father Figure" itu juga menyadari bahwa hubungan antara musik dan pendengar akan selalu berevolusi seiring waktu.
“Aku sering melihat penggemarku berkata, ‘Dulu aku tidak relate dengan Reputation, tapi sekarang itu album favoritku’, atau, ‘Dulu aku penggemar Fearless, sekarang aku tergila-gila pada Evermore’,” ucapnya.
Menutup perbincangannya bersama Zane Lowe, peraih belasan Grammy Awards ini merefleksikan kembali arah perjalanan karier dan warisan musikal yang ingin ia tinggalkan.
“Kami melakukan ini untuk jangka panjang. Saya sangat memikirkan soal legacy (warisan) ketika membuat musik. Saya tahu apa yang saya ciptakan, saya tahu saya mencintainya, dan saya tahu bahwa dalam tema Showgirl ini, semuanya adalah bagian dari perjalanan itu," tutup Taylor Swift.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id