“Mata kita lagi tertuju ke satu poin itu, tiba-tiba keluar warnanya putih, besar, kotak, jalan kayak warp speed gitu,” cerita Indra dalam wawancara di podcast Shindu's Scoop. “Kita semua berdiri, dan semuanya lihat. Bukan drone. Bukan pesawat. Bukan komet. Semua orang diem.”
Indra menuturkan, cahaya itu muncul diam-diam lalu melesat cepat ke arah bawah, seperti dalam adegan film Star Trek saat kapal masuk ke mode kecepatan cahaya. “Kayak keluar dulu, baru menghilang,” ujarnya. “Segede pintu putih gitu. Dan kita semua saksi mata.”
Pengalaman itu bukan yang pertama dalam hidup Indra bersinggungan dengan hal-hal yang ia sebut “di luar nalar.” Sebagai musisi yang tinggal di Bali sejak awal 2000-an, Indra kerap berbicara tentang keterhubungan antara manusia dan semesta. “Di Bali, langitnya sering bersih. Aku suka duduk di belakang rumah, liat bintang. Kadang cuma ngobrol, kadang dapat inspirasi musik,” katanya.
Bagi Indra, peristiwa itu bukan sekadar tontonan langit, melainkan pengalaman spiritual. “Buat aku, musik itu bahasa semesta. Kadang yang kita sebut ‘aneh’ itu justru cara semesta berkomunikasi. Kita aja yang belum ngerti bahasanya,” ujarnya tenang.
Indra Lesmana dikenal luas sebagai salah satu ikon jazz Indonesia. Putra dari legenda Jack Lesmana dan penyanyi Nien Lesmana ini telah berkarya sejak usia 12 tahun, merilis lebih dari 650 lagu, dan bermain di berbagai panggung internasional.
Simak wawancara eksklusif Indra Lesmana selengkapnya di bawah ini:
Cek Berita dan Artikel yang lain di
                    Google News
                
            Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id