Aktor sekaligus musisi asal Amerika itu menyebut sistem tersebut jahat dan korup dalam unggahan di akun YouTube The Unplanned Podcast. Ia menegaskan bahwa kesuksesan sebuah acara tidak serta-merta membuat para pemainnya hidup berkecukupan.
"Orang mengira kami kaya karena sering muncul di TV, tapi kenyataannya sangat berbeda," ujarnya, dilansir dari People pada Senin, 21 Juli 2025.
Bell juga menjelaskan bahwa aktor televisi biasanya mengandalkan royalti dari sindikasi setelah sebuah acara mencapai 100 episode. Namun, ia dan rekan-rekannya di Nickelodeon justru tak mendapat bagian tersebut.
baca juga:
|
Padahal, film yang dibintanginya telah tayang di berbagai platform, termasuk Netflix, dan kerap menjadi tontonan maraton. Menurutnya, para eksekutif studio sengaja memanfaatkan aktor cilik untuk keuntungan pribadi.
"Acara kami masuk 10 besar di Netflix, tapi aku masih kesulitan bayar sewa rumah. Mereka mabuk kekuasaan dan tega mengeksploitasi anak-anak," tambah Bell.
Hal ini bukan kali pertamanya membongkar sisi gelap Nickelodeon. Dalam dokumenter Quiet on Set: The Dark Side of Kids TV yang tayang pada Maret 2024 lalu, ia mengaku pernah menjadi korban pelecehan oleh pelatih dialognya, Brian Peck, saat masih membintangi The Amanda Show (1999). Sementara itu, pelaku divonis selama 16 bulan penjara pada 2003 silam atas tuduhan kejahatan seksual terhadap anak di bawah umur.
"Mental dan emosi kami dihancurkan, lalu kami dibuang begitu saja," kenang Bell. Pengalamannya itu memperlihatkan betapa rapuhnya perlindungan bagi aktor muda di industri hiburan.
baca juga:
|
Pria berusia 39 tahun itu turut menyoroti ketimpangan antara pendapatan perusahaan dan nasib para pemain. Menurutnya, para petinggi Viacom (perusahaan induk Nickelodeon) hidup bergelimang harta, sementara aktor yang menghidupkan acara mereka berjuang memenuhi kebutuhan dasar.
"Sistem ini cacat dan hanya menguntungkan segelintir orang," tegasnya.
Dengan pengakuannya ini, Bell tak hanya membeberkan ketidakadilan sistem, tetapi juga mengajak publik untuk lebih kritis terhadap industri yang kerap mengorbankan hak-hak pekerja mudanya.
(Maulia Chasanah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id