Ini merupakan remake dari film Nosferatu, a Symphony of Horror (1922) garapan sutradara F. W. Murnau yang diadaptasi secara tidak resmi dari novel Dracula (1897) karya penulis Irlandia, Bram Stoker. Film Nosferatu (2024) dibintangi oleh Bill Skarsgård, Nicholas Hoult, Lily-Rose Depp, Aaron Taylor-Johnson, Emma Corrin, Ralph Ineson, Simon McBurney, dab Willem Dafoe.
baca juga: Kelab Film M Bloc Tayangkan Film Horor Karya Manuel Ortega Lasaga, Gratis! |
Sinopsis Film Nosferatu (2024)
Ellen Hutter (Lily-Rose Depp), seorang wanita muda yang dihantui oleh kehadiran misterius sejak kecil. Saat suaminya, Thomas Hutter (Nicholas Hoult), seorang agen properti, melakukan perjalanan ke Transylvania untuk bertemu dengan kliennya, Count Orlok (Bill Skarsgård), Ellen merasakan firasat buruk.
Count Orlok, seorang bangsawan misterius yang tinggal di kastil terpencil, ternyata adalah seorang vampir kuno yang terobsesi pada Ellen. Kedatangan Thomas ke kastil Orlok memicu serangkaian kejadian mengerikan. Orlok, yang terpesona oleh potret Ellen, memutuskan untuk pindah ke kota tempat keluarga Hutter tinggal.
Perlahan tapi pasti, teror mulai menghantui kota. Kematian misterius dan wabah penyakit aneh menyebar, sementara Ellen semakin merasakan kehadiran jahat di sekitarnya. Ia menyadari bahwa Count Orlok adalah makhluk mengerikan yang haus darah dan terobsesi untuk memiliki dirinya.
Ellen harus mencari cara untuk menghentikan Orlok sebelum ia dan orang-orang yang dicintainya menjadi korban keganasannya. Dalam usahanya melawan kekuatan jahat, Ellen mengungkap rahasia kelam tentang Orlok dan asal-usulnya yang misterius.
Fakta Menarik Film Nosferatu (2024)
Berikut beberapa fakta menarik dari film Nosferatu (2024) yang wajib disimak sebelum menontonnya.
1. Diumumkan Sejak 2015
Sutradara Robert Eggers telah mengumumkan proyek film remake dari Nosferatu, a Symphony of Horror (1922) dan telah menulis draf naskahnya sejak 2015. Ia ingin film Nosferatu menjadi karya keduanya, setelah sukses dengan The Witch (2015).
Namun sayangnya, Robert Eggers harus menunda penayangan film itu hingga akhir tahun lalu, dan merilis beberapa karyanya yang lain seperti The Lighthouse (2019) dan The Northman (2022). Meski belum diketahui alasan penundaannya, tetapi Robert Eggers pernah mengaku belum siap membuat ulang film Nosferatu, a Symphony of Horror (1922) setelah proyek itu diumumkan.
“Saya merasa tidak pantas dan terlalu percaya diri, bahkan agak menjijikkan, jika langsung menggarap Nosferatu setelah ini. Saya sebenarnya ingin menundanya dulu, tapi ternyata jalan hidup membawa saya ke sini,” ungkap Robert Eggers kepada IndieWire.
2. Lokasi Syuting yang Dirancang Khusus
Sutradara Robert Eggers bersama tim produksi film Nosferatu melakukan syuting di kota Praha, Ceko. Craig Lathrop selaku penata produksi bertugas merancang dan membangun sekitar 60 set lokasi yang didasarkan pada tempat-tempat nyata di Jerman dan Transylvania.
Dalam wawancara bersama majalah Condé Nast Traveler, Craig Lathrop menghabiskan sembilan bulan di Praha antara persiapan dan syuting. Selama waktu ini, ia melakukan beberapa perjalanan di sekitar Pantai Baltik dan ke Rumania, untuk mencari kastil berhantu sebagai tempat tinggal vampir Count Orlok di film Nosferatu.
Setelah Craig Lathrop dan Robert Eggers melihat banyak lokasi, mereka memilih Kastil Corvin di Rumania untuk eksterior dan Kastil Pernštejn di Republik Ceko untuk halaman dalam.
“Hampir semua yang Anda lihat di layar, saya bangun. Kami membangun interior kastil. Kami membangun semua jalan kota. Saya membangun kapel biara dengan semua lukisan dindingnya. Satu-satunya interior yang tidak kami bangun adalah rumah sakit,” jelas Craig Lathrop.
3. Gunakan SFX atau Efek Khusus Tanpa CGI
Ada beberapa adegan di dalam film Nosferatu yang ternyata tidak menggunakan CGI (Computer-Generated Imagery). Salah satunya adalah adegan kerasukan dari Ellen Hutter yang diperankan oleh Lily-Rose Depp. Banyak yang mengira itu adalah efek CGI, padahal kenyataannya Robert Eggers bekerja sama dengan pelatih gerakan, Marie-Gabrielle Rotie, seorang ahli Butoh Jepang, untuk menata adegan tersebut.
Ada juga adegan menangis dengan mengeluarkan darah dari mata Ellen. Ternyata itu adalah cairan khusus untuk mata yang memang diformulasikan untuk menghasilkan air mata berwarna merah, dirancang oleh penata rias Traci Loader.
Bahkan sinematografer Jarin Blaschke menggunakan cahaya lilin sungguhan untuk menciptakan tampilan rembulan romantis yang sangat khas di dalam film Nosferatu.
4. Nosferatu Gunakan Bahasa Dacia
Di dalam film ini, Count Orlok yang dipanggil Nosferatu ini pernah melakukan komunikasi dengan Ellen, termasuk melalui mimpi. Ternyata bahasa yang digunakan oleh Nosferatu adalah bahasa Dacia.
Bahasa Dacia adalah bahasa yang pernah dituturkan di wilayah Dacia kuno, yang sekarang merupakan wilayah Rumania dan sekitarnya. Bahasa ini diperkirakan punah pada abad ke-7 Masehi.
Hal tersebut pun dijelaskan oleh Robert Eggers dalam sebuah wawancara. Bahasa Dacia digunakan agar mendukung karakter Count Orlok.
“Orlok adalah seorang bangsawan kuno, bahkan lebih tua dari berdirinya Kekaisaran Rumania. Ia membutuhkan suara yang terasa setua dan terlupakan seperti keberadaannya sendiri. Bahasa Dacia sangat cocok—kehadirannya bagaikan hantu, sama seperti Orlok,” jelas Robert Eggers.
5. Cerita lebih Berkembang dari Film Aslinya
Jika Orlok dan Ellen hanya bertemu sekilas di Nosferatu: A Symphony of Horror, Robert Eggers memberikan sejarah dari pertemuan tersebut. Film Nosferatu akan memperlihatkan konflik cinta segitiga antara Ellen, Thomas, dan Count Orlok.
Para penonton akan melihat lebih banyak tentang obsesi Orlok terhadap Ellen dalam karya terbaru sutradara Robert Eggers ini. Sifat tragis dari cinta segitiga mereka akan memperdalam karakter dari masing-masing peran, seperti Nosferatu yang terlihat lebih dari sekadar film vampir, karena ia memiliki sifat yang seperti manusia.
Film Nosferatu ini juga menghadirkan kembali sosok Knock, sang kaki tangan setia Count Orlok yang bertugas mencarikan dan menjerat korban. Karakter Knock akan digali lebih dalam oleh Robert Eggers dengan latar belakang yang kuat dan porsi layar yang lebih besar.
Salah satu fakta yang terungkap adalah Knock dengan sengaja mempelajari ilmu gaib dan terlibat dalam ritual-ritual gelap untuk berkomunikasi dengan Count Orlok. Nantinya para penonton akan lebih paham tentang bagaimana Knock terjerumus ke dalam kegilaan dan apa yang menghubungkannya dengan Orlok, menjadikannya sosok yang jauh lebih menyeramkan sekaligus tragis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id