Sejak tahun 2018, Visinema telah bekerja sama dengan perusahaan modal ventura GDP Venture untuk mengembangkan kekayaan intelektual (IP) yang berorientasi jangka panjang, dimulai dengan proyek film animasi JUMBO.
"JUMBO sebetulnya adalah pilot project-nya, ini bahkan proyek pertama dan kami punya pipeline sampai 5 tahun ke depan at least per hari ini," ujar Angga Dwimas Sasongko di Senayan, Jakarta Selatan, pada Rabu, 8 Oktober 2025.
Baca Juga :
Angga Dwimas Sasongko Tegaskan Film Perang Jawa Bukan Proyek Pemerintah: Ini Independen!
Ia mengakui bahwa proyek JUMBO awalnya diliputi keraguan dari berbagai pihak industri, termasuk bioskop. Keraguan ini muncul karena film animasi Indonesia terlaris saat itu hanya mampu mengumpulkan sekitar 500 ribu penonton.
"Jadi, waktu kami bikin JUMBO, kayaknya yang yakin cuma Visinema, Springboard, karena enggak ada yang percaya bahwa ini bisa besar," ungkap Angga.
Untuk mencapai kualitas terbaik, Visinema pun membutuhkan waktu yang panjang dan anggaran produksi yang besar. Proses ini memakan waktu 7 tahun secara bisnis dan 5 tahun untuk produksinya.
"Bayangin, kami memulainya di 2018, release-nya di 2025," tambahnya.
Kini, JUMBO telah membuktikan kesuksesannya dengan menjadi film animasi terbesar di Asia Tenggara dan menjadi film Indonesia paling banyak ditonton sepanjang masa dengan 10.233.002 penonton.
Meskipun survei Lokadata.id menunjukkan genre horor masih mendominasi peminat bioskop Indonesia (55 persen) sementara animasi hanya diminati 17 persen, Visinema tetap percaya diri. Angga menyatakan perusahaannya memilih untuk mengambil tesis yang berbeda daripada hanya memproduksi film horor.
Visinema melihat animasi sebagai "universal medium" yang bisa menjadi solusi atas kendala bahasa. Dengan bantuan kecerdasan buatan (AI) dan alih suara (dubbing), sebuah produk animasi seperti JUMBO dapat di-dubbing ke dalam banyak bahasa tanpa terkendala oleh visual, sehingga mudah diterima di berbagai negara.
"Itulah kenapa kami berinvestasi di animasi, karena kami percaya animasi adalah salah satu medium dan tools jalan untuk menuju market global," pungkas Angga.
Sementara itu, JUMBO sendiri dipastikan akan tayang di 40 negara di seluruh dunia, termasuk Rusia, Amerika Latin, dan beberapa negara di wilayah Asia Timur, Asia Tengah, serta Afrika. Salah satu negara yang baru-baru ini menayangkan JUMBO adalah Taiwan, terhitung mulai 3 Oktober 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id