Bagi Winky, saat pertama kali membaca naskah, motif tokoh utama bernama Joe Santani ini terasa janggal.
"Joe sudah jadi rocker sukses di kota dan banyak duit, tiba-tiba harus mau balik kampung untuk menjadi kepala desa, ngapain?" kata Winky dalam jumpa pers di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis, 5 Juli 2018.
"Misal kita lihat di kehidupan nyata – yang nyambung dikit seperti Pasha Ungu, dia balik lagi ke daerahnya untuk menjadi wali kota. Itu wali kota. Nah ini Joe kepala desa, ngapain?" imbuhnya.
Namun, Winky akhirnya paham begitu mendalami naskah bersama sutradara Uli Rahman. Menurut Winky, poin utama dari drama film ini bukanlah rocker yang buntu lalu pulang, melainkan tradisi kebudayaan Sunda yang berusaha dijaga oleh keluarga Joe di kampung Sinar Asih. Ide tentang kampung fiksi ini diambil dari kebudayaan Kasepuhan Sunda.
"Kehabisan ide itu bukan poin utama. Gue juga baru tahu bahwa ternyata Kasepuhan itu, nilainya setinggi Keraton (Kesultanan Yogyakarta) kalau di Jawa (...), dan turun temurun. Begitu syuting di Sukabumi, gue melihat bahwa begitu besar nilai (kebudayaan) itu. Gue sebagai orang yang lahir dan besar di Jawa Barat, enggak tahu. Menarik sekali," ungkap Winky.
"Konfliknya ada di situ, dipertajam dengan peristiwa yang pernah terjadi, ada beberapa hal terkait konflik adat, meskipun sekarang (Kasepuhan di dunia nyata) terbuka," imbuhnya.
Film ini diproduksi oleh MHS Films (Guru Bangsa Tjokroaminoto) dengan sutradara Uli Rahman dan produser Nayaka Untara. Uli juga menulis naskah bersama Getar Jagatraya (Euphoria, Sinema Purnama). Sejumlah pemain lain yang terlibat yaitu Shanjaya, Maryam Supraba, Bisma Karisma, Iang Darmawan, dan Budi Dalton.
Rocker Balik Kampung akan dirilis di bioskop pada Kamis, 12 Juli 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id