Pada tahap awal, tim mulai merancang konsep, menentukan model, serta memutuskan bentuk akhir karya yang ingin dibuat. Awalnya, ide yang muncul adalah membuat film dengan pemeran anak-anak. Namun, setelah mempertimbangkan berbagai faktor, mereka menyadari adanya tantangan, terutama terkait mobilisasi anak-anak tersebut.
“Persiapannya sudah setahun yang lalu. Setahun lalu, kita sudah berancang-ancang, kita cari modelnya apa, apa yang kita mau lakukan, kita ingin lakukan dalam bentuk apa. Semula kita mau bikin orang, anak-anak. Tapi, kita mengitung-ngitung, ada kesulitan. Kesulitannya adalah masalah mobilisasi dan sebagainya," ujar Sonny.
Menanggapi kendala itu, akhirnya muncul gagasan untuk menggarapnya dalam bentuk animasi. Meski formatnya berubah, esensi cerita tetap dipertahankan, yaitu menampilkan karakter “bocil-bocil” dan fokus pada film anak-anak.
baca juga:
|
“Terus, ada gagasan kita bikin untuk dalam bentuk animasi. Tapi tetap, konteksnya adalah bocil-bocil itu, kepada film anak-anak itu sendiri," ujar Sonny.
Sonny menjelaskan bahwa proses persiapan dimulai dari penentuan tema dan judul, yang bahkan sempat mengalami beberapa kali perubahan. Setelah itu, tim mencari figur yang tepat, menyusun narasi, dan menyelesaikan berbagai detail pendukung lainnya. Seluruh tahapan ini dilakukan hingga mencapai tahap finalisasi, sebelum akhirnya masuk ke proses pasca-produksi (post-production).
“Persiapannya, mulai dari nyiapkan temanya, judulnya, ini udah berkali-kali berubah. Terus mencari figur dan lain sebagainya, termasuk sampai narasi dan sebagainya, ketika sudah sampai di sana, sudah masuk kepada finalisasi, baru masuk kepada post-pro," ujarnya.
“Post-pro kurang lebih dikerjakan bangsa dua bulan tiga bulan, dalam mengerjakan post-pronya itu sendiri, termasuk gradingnya, dan lain sebagainya," lanjutnya.
Tahap pasca-produksi sendiri memakan waktu sekitar dua hingga tiga bulan. Di tahap ini, tim mengerjakan berbagai elemen teknis seperti grading untuk mengatur warna dan suasana gambar, serta penyempurnaan teknis lainnya demi menghasilkan kualitas visual yang baik.
Film Merah Putih: One for All dijadwalkan tayang pada 14 Agustus 2025. Film ini menuai kritikan karena kualitas animasinya dianggap jauh di bawah standar. Sonny pun meminta para pengkritik menonton dulu filmnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id