"Jadi kalau sampai ada yang mengatakan, kan kasihan pemerintah ini. Pemerintah ini sedang melakukan efisiensi. Tiba-tiba pemerintah ngegulunturkan dana Rp6 milar sekian itu untuk menunjang seperti itu, saya pikir ya kita, kita menjaga kredibilitas pemerintah. Pemerintah digitukan kan, kasian juga," kata Sonny dalam wawancara dengan Medcom.id.
"Di sisi lain dia dihujat pemborosan segala macam, ya itu fitnah, fitnah yang sangat keji. Kalau ada orang mau ngomongan kita menggunakan dana pemerintah, pemerintah yang mana? Pemerintah itu, dengan memberikan dukungan moral, itu aja kita udah angkat topi. Kita udah hormat kalau ada pemerintah memberikan apresiasi," lanjutnya.
Sonny menambahkan bahwa kabar tersebut sama sekali tidak benar dan merugikan nama baik pemerintah yang saat ini tengah berupaya menjalankan efisiensi anggaran dengan ketat. Ia juga menyayangkan munculnya tuduhan miring tersebut di tengah kondisi ekonomi yang menuntut pengelolaan dana publik secara hati-hati dan bertanggung jawab.
“Ya, kalau ada yang mengatakan kita dapat suntikan dana dari pemerintah, ya itu jelas fitnah. Kasian dong pemerintah yang lagi susah, duit masa mau dihambur-hamburkan begitu,” lanjut Sonny.
Lebih lanjut, Sonny mengungkapkan bahwa keseluruhan biaya produksi film Merah Putih: One for All berada di kisaran Rp6 sampai Rp7 miliar.
baca juga: Film Merah Putih: One for All Dituding Bajak Aset Animasi, Ketua BPI: Itu Perlu Ditindak! |
“Kalau kita uangkan, kalau jadi uang semua, itu ya sekitar RP6 M sampai Rp7 M malahan gitu, semua," ujar Sonny.
Namun, dana tersebut diperoleh sepenuhnya dari sumbangan para rekan sesama animator dan pekerja kreatif perfilman yang tergabung dalam proyek ini, bukan berasal dari bantuan pemerintah.
“Enggak, sumbangan kawan-kawan. Teman-teman animator sendiri,” ujar Sonny menegaskan hal tersebut.
Semangat gotong royong menjadi fondasi utama dalam proses produksi film ini. Sonny menjelaskan bahwa tanpa adanya momen peringatan 17 Agustus sebagai hari kemerdekaan Indonesia, mungkin antusiasme para animator dan kreator tidak sebesar sekarang. Mereka merasa tersentuh dan tergerak untuk berkontribusi bagi bangsa melalui karya seni yang mereka hasilkan.
“Gotong royong itu tadi. Jadi semangat gotong royong. Kita mengangkat ini merah putih semangat gotong royong merah putih ini, dalam rangka cuma 17 Agustus. Mungkin kalau gaada momen 17 Agustus dalam rangka kemerdekaan mereka juga ogah. Karena mereka tersentuhnya itu,” ujar Sonny.
Film Merah Putih: One for All menjadi simbol kepedulian dan kebersamaan yang lahir dari keinginan bersama untuk memberikan sesuatu yang berarti dalam memperingati hari kemerdekaan Indonesia.
“Apa yang kita bisa sumbangkan kepada bangsa dan negara ini, karena kita adalah pekerja kreatif perfilman, ini loh kita, bikin karya ini. Ayo kita bikin patungan ini semua,” ujar Sonny.
Dengan penjelasan tersebut, Sonny berharap masyarakat dan publik luas dapat memahami bahwa film ini lahir dari semangat kebersamaan dan bukan dari dana pemerintah, sehingga isu yang beredar selama ini adalah tidak benar dan sangat merugikan pihak-pihak terkait.
(Dashyauly Hutauruk)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id