“Sudah bertahun-tahun jualan di depan embarkasi tiap musim haji tiba,” ungkap warga Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut saat ditemui di pasar tumpah Embarkasi Haji Donohudan, Senin, 23 Juli 2018.
Ya, setiap musim haji tiba, sejumlah pedagang dari berbagai daerah berkumpul di pasar tumpah. Mereka mendirikan lapak-lapak di bagian depan dan timur embarkasi. Jumlahnya tak kurang dari 50 pedagang.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Wito bilang, musim haji selalu membawa berkah, khususnya dalam hal perekonomian. Tidak hanya bagi masyarakat sekitar embarkasi namun juga masyarakat dari daerah-daerah.

Pasar tumpah di kawasan Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah. Medcom.id/Pythag
Wito yang menjual aneka penganan oleh-oleh meraup keuntungan yang tak sedikit selama musim haji. Dalam satu bulan, ia mampu mengantongi Rp20 juta.
Para pembeli, kebanyakan merupakan keluarga dan kerabat yang mengantar jemaah haji ke asrama. “Biasanya calon haji asal pantura yang ramai-ramai mengantar kemari,” ucap dia.
Tak jauh berbeda dengan Wito, pedagang lainnya Bagas Adi Saputra pun mengaku mencari rezeki dengan mendirikan lapak pakaian setiap musim haji.
Bagas mengaku, musim haji tahun ini ia menggelar dagangan sejak 15 Juli 2018 hingga berakhirnya musim haji. Dalam satu hari, dirinya bisa mengantongi Rp 500 ribu hingga Rp3 juta.
“Omzet satu bulan sekitar Rp30 juta,” papar Bagas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ALB)
