Haji di Tanah Suci/Medcom.id/Istimea
Haji di Tanah Suci/Medcom.id/Istimea

Jemaah Haji Indonesia yang Meninggal Dipastikan Ditangani dengan Layak

Haji ibadah haji Haji 2024 Kementerian Agama
Media Indonesia.com • 21 Juni 2024 09:53
Jakarta:Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) menegaskan jemaah haji Indonesia yang sakit atau meninggal di Tanah Suci mendapatkan penanganan yang layak. Penegasan itu disampaikan menanggapi viralnya video sejumlah jenazah jemaah haji yang telantar di jalanan Makkah.
 
"Selama ini dari laporan tenaga kesehatan yang ada di lapangan, jemaah yang sakit yang kemudian ditemui atau pun pingsan selalu dilakukan treatment, dilakukan tindakan, kemudian dilakukan rujukan ke fasilitas kesehatan yang terdekat," kata Kabid Kesehatan Haji Kemenkes Dokter Indro Murwoko saat ditemui di KKHI, Makkah, dikutip pada Jumat, 21 Juni 2024.
 
Sejauh ini, kata Indro, pihaknya tidak mendapatkan laporan jenazah jemaah haji Indonesia yang telantar.Indro menegaskan semua jemaah haji Indonesia baik sakit atau wafat yang ditemui oleh petugas kesehatan dipastikan ditangani sesuai prosedur.
Baca:Pada Gelombang I, 49 Kloter Balik ke Tanah Air pada 22 Juni

"Semua yang ditemui oleh tenaga kesehatan Insya Allah dilakukan tindakan medis dan kalau membutuhkan tindakan yang lebih lagi maka dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat baik di Pos Kesehatan Arafah Mina maupun di Rumah Sakit Arab Saudi yang ada di sekitar situ," ucapnya.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief mengatakan video yang beredar itu tidak terjadi pada jenazah jemaah haji Indonesia. Video yang beredar jemaah haji meninggal hanya ditutup kain ihram.
 
Menurutnya, petugas haji selalu siap membantu dan mengevakuasi jemaah yang membutuhkan bantuan. "Video yang tersebar itu bukan terkait dengan jemaah kita. Ada dugaan jemaah dibiarkan. Yang ada petugas haji kita full team. Ada beberapa spot di sana dan langsung ditangani," kata Hilman.

40 Jemaah Wafat


Indro mengatakan jemaah wafat yang dicatat KKHI hingga Rabu, 19 Juni 2024, pukul 16.00 WAS mencapai 40 dengan perincian 11 di Arafah dan 29 di Mina. Jemaah tersebut wafat di tenda, di Poskes, di Arafah dan Mina, di Jamarot dan Rumah Sakit Arab Saudi.
 
"Sebagian besar tentu saja ada yang jantung, ada yang karena penyakit stroke kemudian, kemudian ada yang karena dehidrasi, jadi bermacam-macam. Tapi memang itu relevan dengan penyakit-penyakit yang diderita sebelumnya sejak di tanah air," jelasnya.
 
Jemaah haji yang wafat akan dibuatkan certificate of death (COD) dari tim kesehatan. Setelah semua dokumen siap, jenazah akan diserahkan ke pihak Arab Saudi untuk dilakukan pemulasaraan dan pemakaman. Semua jemaah yang wafat di Arab Saudi akan dimakamkan di sini.
 
"Jadi kalau kesehatan kewenangannya hanya di membuat sertifikat kematian, serta keterangan kematian," katanya.
 
MI/Heryadi
 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(ADN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif