Ketua rombongan jemaah tarwiyah dari Pekanbaru (BTH 02) Ponco Adi Winarto mengatakan, pihaknya membawa 106 jemaah menuju Mina dengan menaiki bus. Mereka bertolak dari hotel, Rizq Palace (911) di Misfalah, Mekah, Arab Saudi.
"Alhamdulillah sekarang kami sudah berada di Mina," kata Ponco, Minggu, 19 Agustus 2018.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Tarwiyah, memang bukan rukun atau wajib haji. Akan tetapi, kesunahannya menjadi daya tarik para jemaah.
"Kami ingin memperbanyak ibadah di Tanah Suci. Di antaranya, melakukan tarwiyah," kata dia.
Baca: Tak Fasilitasi Tarwiyah, Ini Penjelasan Kemenag
Dia mengaku tidak memaksakan jemaah yang dibimbingnya ikut tarwiyah. Jemaah sudah menyatakan keinginannya ikut tarwiyah sejak di Pekanbaru, Indonesia.
"Mereka buat pernyataan tertulis pakai materai ingin ikut tarwiyah. Segala risiko ditanggung sendiri. Suratnya sudah diserahkan ke sektor 9," kata Ponco.
Selama di Mina, jemaah tekun beribadah di dalam tenda. Mereka yang juga teridiri dari berbagai negara itu melakukan survei untuk persiapan melontar jumrah.
Tarwiyah merupakan kegiatan napak tilas berupa perjalanan yang pernah dilakukan Nabi Muhammad saw. Jemaah melakukan perjalanan dari Mekah ke Mina pada 8 Zulhijah sejauh 14 kilometer. Setelah itu perjalanan dilanjutkan dari Mina ke Arafah untuk bergabung dengan jemaah lain yang berangkat dari Mekah.
Dalam melakukan tarwiyah, biasanya jemaah haji menempuh perjalanan Mekah-Mina dengan jalan kaki, ada pula yang naik bus.
Tahun ini, jemaah yang mengikuti tarwiyah dikenakan biaya sebesar SR200 atau setara Rp800 ribu.
"Biaya tersebut diberikan ke Maktab," kata Ponco.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SBH)
