Layanan fast track terdapat di bandara Madinah maupun Jedah, Arab Saudi. Jika pada musim haji sebelumnya waktu tunggu pemberangkatan ke Mekah rata-rata 4 sampai 6 jam, kini cukup 2 jam saja.
Durasi tunggu tersebut, masih bisa dipangkas menjadi 1 jam saja jika seluruh jemaah haji laki-laki sudah berihram sejak di masing-masing embarkasi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca: Berkat Fast Track, Risiko Jemaah Haji Sakit Menurun
Menteri Agama (Menag) RI Lukman Hakim Saifuddin menanggapi, masukan DPR yang disampaikan dalam rapat koordinasi di Hotel Anwar Al Aseel, Mekah, pada Jumat kemarin itu akan ditindaklanjuti sebagai persiapan pelaksanaan musim haji 2019.
"Alhamdulillah beberapa masukan dari tim pengawas DPR kita catat masukan yang sifatnya jangka pendek akan segera ditangani. Sementara yang bersifat jangka menengah ditindak-lanjuti di Jakarta," kata Menag, seperti dirilis laman Kemenag.go.id, Sabtu, 18 Agustus 2018.
Selain layanan fast track, kata Menag, pemberian makanan jelang fase Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) juga menjadi perhatian DPR. Menurut mereka, Jika tidak disikapi secara serius, hal ini dikhawatirkan berdampak pada kesehatan jemaah.
"Begitu juga dengan kondisi Armuzna yang harus dijaga dengan baik jangan sampai ada pasokan yang kurang. Seperti listrik, atau hal-hal lain yang bersifat teknis," kata Menag.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SBH)