Jika pada musim haji sebelumnya mereka menunggu proses pemberangkatan ke Mekah rata-rata 4 sampai 6 jam, kini cukup 2 jam saja.
Durasi tunggu tersebut, masih bisa dipangkas menjadi 1 jam saja jika seluruh jemaah haji laki-laki sudah berihram sejak di masing-masing embarkasi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Bandara Eddy Supriyatna mengatakan, makin cepat proses yang dijalani jemaah haji, kian berkurang juga risiko mereka terpapar panas saat menunggu di bandara.
Eddy juga menjelaskan, berkurangnya risiko kelelahan saat menunggu membuat jemaah haji tidak gampang terkena gangguan kesehatan.
"Terlebih dengan percepatan kedatangan, mereka bisa langsung menuju bus yang berpendingin ruangan serta disuguhi makanan dan minuman," kata Eddy, sebagaimana disiarkan laman Kemenag.go.id, Selasa, 14 Agustus 2018.
Menurut laporan Seksi Kesehatan, sebanyak 51 calon haji (calhaj) dirujuk dari Pos Kesehatan Indonesia di Bandara King Abdul Aziz (KAA) Jedah sejak awal kedatangan. Dari jumlah itu, 40 dirujuk ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekah dan Madinah. Sedangkan 11 lainnya dirujuk ke rumah sakit Arab Saudi.
Secara keseluruhan jumlah jemaah yang dirawat jalan tercatat 294 orang. Sebanyak 69 di antaranya merupakan jemaah gelombang dua. Sedangkan Jemaah yang mendapatkan tindakan emergensi di Bandara Jedah sebanyak 26 orang, dan 22 orang lainnya di Bandara Madinah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SBH)