Jakarta: Sampah tekstil masih menjadi permasalahan yang punya dampak buruk terhadap lingkungan. Secara tidak langsung, limbah fashion mengakibatkan meningkatnya polusi dan memunculkan sejumlah penyakit.
Melihat fenomena itu, sejumlah jenama fesyen pun mulai menyadari pentingnya perlindungan dan keberlanjutan lingkungan dalam industri mereka. Topik itulah yang coba diangkat dalam acara bincang-bincang bertemakan "Conscious Conversation for Sustainable Futures" yang diadakan bersama dengan IdeaFriends yaitu komunitas IdeaFest.
Acara ini menghadirkan Chief Sustainability Officer Nudie Jeans, Sandya Lang; CEO Liberty Society, Tamara Gondo; dan Direktur Kreatif Sejauh Mata Memandang, Chitra Subyakto sebagai narasumber. Melalui acara ini, Sandya memaparkan upaya Nudie Jeans membuat produk yang ramah lingkungan.
"Sejak 2012, seluruh denim Nudie Jeans dibuat dari 100% kapas organik. Nudie Jeans juga menjalankan konsep Wear, Tear and Repair, di mana setiap helai Nudie Jeans yang sudah usang selalu dapat diperbaiki secara gratis di Nudie Jeans Repair Shop di mana pun di seluruh dunia, sehingga dapat terus digunakan," kata Sandya Lang di Jakarta.
Menurut Nudie Jeans Sustainability Report 2021, mereka telah mencatat ada 42.500 helai jeans yang direparasi agar dapat digunakan kembali. Langkah kecil semacam itu disebut Sandya bisa memiliki dampak besar terhadap keberlangsungan lingkungan jika dilakukan secara konsisten.
"Jins kami tidak dirancang untuk digunakan beberapa kali dan kemudian dibuang. Setiap helai denim merupakan perwujudan dari upaya kami menjaga lingkungan. Inilah konsep keberlanjutan yang ingin kami sampaikan secara terus-menerus, di mana para pengguna tetap bisa terlihat stylist tapi juga tetap membantu melindungi lingkungan," jelas Sandya.
Langkah serupa juga dilakukan oleh jenama Sejauh Mata Memandang. Menurut pendiri dan Direktur Kreatif Sejauh Mata Memandang, Chitra Subyakto masalah perubahan iklim benar-benar membuka matanya tentang pentingnya industri fesyen turut menjaga lingkungan.
"Beberapa tahun lalu saya baca sebuah artikel tentang perubahan iklim dan fashion adalah salah satu penyumbang polusi terbesar. Secara pribadi, saya juga bisa belajar banyak dari teman-teman di dunia usaha yang telah melakukan berbagai inisiasi dan mempraktikkannya di kehidupan sehari-hari untuk mendukung keberlanjutan," papar Chitra.
Dalam kesempatan sama, Nudie Jeans juga menyampaikan program donasi kepada Liberty Society. Selama membangun bisnis di bidang fesyen, Liberty Society tidak hanya aktif ikut bergerak soal isu lingkungan, tapi juga turut memberdayakan kelompok marginal.
"Melalui produk yang kami hasilkan, kami membantu brand atau perusahaan untuk mendukung keberlanjutan baik ke manusia maupun ke lingkungan seperti menyediakan layanan upcyling, menggunakan bahan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, mengurangi penggunaan plastik, dan memanfaatkan sisa bahan untuk pelatihan," jelas CEO Liberty Society, Tamara Gondo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(ELG)
Melihat fenomena itu, sejumlah jenama fesyen pun mulai menyadari pentingnya perlindungan dan keberlanjutan lingkungan dalam industri mereka. Topik itulah yang coba diangkat dalam acara bincang-bincang bertemakan "Conscious Conversation for Sustainable Futures" yang diadakan bersama dengan IdeaFriends yaitu komunitas IdeaFest.
Acara ini menghadirkan Chief Sustainability Officer Nudie Jeans, Sandya Lang; CEO Liberty Society, Tamara Gondo; dan Direktur Kreatif Sejauh Mata Memandang, Chitra Subyakto sebagai narasumber. Melalui acara ini, Sandya memaparkan upaya Nudie Jeans membuat produk yang ramah lingkungan.
"Sejak 2012, seluruh denim Nudie Jeans dibuat dari 100% kapas organik. Nudie Jeans juga menjalankan konsep Wear, Tear and Repair, di mana setiap helai Nudie Jeans yang sudah usang selalu dapat diperbaiki secara gratis di Nudie Jeans Repair Shop di mana pun di seluruh dunia, sehingga dapat terus digunakan," kata Sandya Lang di Jakarta.
Menurut Nudie Jeans Sustainability Report 2021, mereka telah mencatat ada 42.500 helai jeans yang direparasi agar dapat digunakan kembali. Langkah kecil semacam itu disebut Sandya bisa memiliki dampak besar terhadap keberlangsungan lingkungan jika dilakukan secara konsisten.
"Jins kami tidak dirancang untuk digunakan beberapa kali dan kemudian dibuang. Setiap helai denim merupakan perwujudan dari upaya kami menjaga lingkungan. Inilah konsep keberlanjutan yang ingin kami sampaikan secara terus-menerus, di mana para pengguna tetap bisa terlihat stylist tapi juga tetap membantu melindungi lingkungan," jelas Sandya.
Langkah serupa juga dilakukan oleh jenama Sejauh Mata Memandang. Menurut pendiri dan Direktur Kreatif Sejauh Mata Memandang, Chitra Subyakto masalah perubahan iklim benar-benar membuka matanya tentang pentingnya industri fesyen turut menjaga lingkungan.
"Beberapa tahun lalu saya baca sebuah artikel tentang perubahan iklim dan fashion adalah salah satu penyumbang polusi terbesar. Secara pribadi, saya juga bisa belajar banyak dari teman-teman di dunia usaha yang telah melakukan berbagai inisiasi dan mempraktikkannya di kehidupan sehari-hari untuk mendukung keberlanjutan," papar Chitra.
Dalam kesempatan sama, Nudie Jeans juga menyampaikan program donasi kepada Liberty Society. Selama membangun bisnis di bidang fesyen, Liberty Society tidak hanya aktif ikut bergerak soal isu lingkungan, tapi juga turut memberdayakan kelompok marginal.
"Melalui produk yang kami hasilkan, kami membantu brand atau perusahaan untuk mendukung keberlanjutan baik ke manusia maupun ke lingkungan seperti menyediakan layanan upcyling, menggunakan bahan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, mengurangi penggunaan plastik, dan memanfaatkan sisa bahan untuk pelatihan," jelas CEO Liberty Society, Tamara Gondo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)