YOUR FASHION
Siap Eksis di Pasar Mode Global, Pintu Incubator Boyong 2 Jenama Fesyen Lokal
Medcom
Jumat 04 Oktober 2024 / 07:00
Jakarta: Tahun ini menjadi ketiga kalinya PINTU Incubator berpartisipasi dalam ajang pameran mode paling bergengsi, Première Classe sejak 28-30 September 2024, di Carrousel du Louvre, Paris.
Program bilateral yang dirancang bagi kreatif muda dan UMKM di industri mode Indonesia ini telah memilih dua jenama mode Indonesia, yaitu Enigma dan Senses untuk memasuki pasar mode internasional.
Thresia Mareta, Pendiri LAKON Indonesia dan co-inisiator PINTU Incubator, mengungkapkan PINTU dibangun dengan visi menciptakan ekosistem fashion yang dinamis yang menghimpun generasi baru pelaku mode dari Indonesia dan Prancis.
"PINTU memberdayakan dan mendorong pertumbuhan bagi seluruh partisipan, memfasilitasi pengembangan dan kemajuan bagi siapa pun yang terlibat di dalamnya, baik di tingkat nasional maupun internasional. Serta, menjadi bagian ekosistem mode global yang memberikan dampak bermakna supaya kita bisa mulai mendapatkan pengakuan yang nyata dari dunia mode internasional," ungkap Thresia.
Seperti diketahui, Enigma merupakan jenama fesyen yang memadukan seni dan tekstil, melahirkan desain kontemporer yang terinspirasi dari kekayaan budaya Indonesia. Setiap kreasi buatan tangan ini terjalin dari serat organik 100 persen diukir dengan telaten dan penuh dedikasi oleh pengrajin-pengrajin terampil di Jawa Tengah dan Bali.
Untuk koleksi baru yang diberi nama "Circularity" ini menampilkan siluet lingkaran yang berkesinambungan yang menggabungkan pola jahitan zero-waste. Juga, menambahkan fungsionalitas serbaguna dengan beberapa desain unisex untuk pendekatan yang lebih praktis dan berdampak positif pada semua aspek Circular Fashion.

(PINTU Incubator bersama Sylvie Pourrat, Direktur Première Classe. Foto: Dok. Istimewa)
Sedangkan, Sense adalah merek yang membawa warisan budaya ke dalam mode modern dengan menggabungkan pola tradisional dengan tekstil kontemporer. Menampilkan bordir rumit dan manik-manik halus, sehingga menunjukkan keahlian dan perhatian terhadap detail yang luar biasa.
Melalui koleksi “GALA Part 01,” Senses mempresentasikan koleksi yang terinspirasi oleh legenda cerita rakyat Roro Jonggrang dari Jawa Tengah. Koleksi ini menghormati legenda kuno Indonesia melalui pakaian yang didominasi oleh warna putih dan kuning dengan menggabungkan pola tradisional dengan tekstil kontemporer dan siluet modern.
Juga, menampilkan berbagai unsur rempah-rempah, flora, dan fauna sebagai inspirasi utama untuk desain-desainnya yang kerap ditemukan dalam lanskap budaya Jawa Tengah.
Selain mengirimkan dua brand mode Indonesia, satu brand partisipan PINTU Incubator di tahun 2023, yaitu FUGUKU juga akan kembali berpartisipasi di Première Classe untuk kedua kalinya.

(Booth Fuguku di Première Classe, Paris Trade Show. Foto: Dok. Istimewa)
Fuguku memasuki panggung mode Indonesia pada tahun 2022, dengan filosofi dan desain yang mengambil inspirasi dari ikan buntal, yang dalam bahasa Jepang disebut "fugu".
Kain Fuguku dibuat secara manual dengan inovasi berdasarkan teknik jumputan tradisional Indonesia, teknik pengikatan kain dengan memanfaatkan bahan botol daur ulang PRET.
Fuguku kembali dengan koleksi “Way of Water,” yang terinspirasi oleh dunia luar angkasa yang kaya warna cerah dan bentuk organik, koleksi ini menggabungkan teknik tradisional Indonesia dengan elemen desain futuristik.
"Merupakan kehormatan menjadi bagian dari PINTU Incubator, melihat talenta-talenta muda berbakat ini mendapatkan pengakuan dan penghargaan di industri mode global yang sekaligus menjadi salah satu cara kami melestarikan kekayaan warisan budaya Indonesia," pungkas Soegianto Nagaria, Ketua JF3 sekaligus co-inisiator PINTU Incubator.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(yyy)
Program bilateral yang dirancang bagi kreatif muda dan UMKM di industri mode Indonesia ini telah memilih dua jenama mode Indonesia, yaitu Enigma dan Senses untuk memasuki pasar mode internasional.
Thresia Mareta, Pendiri LAKON Indonesia dan co-inisiator PINTU Incubator, mengungkapkan PINTU dibangun dengan visi menciptakan ekosistem fashion yang dinamis yang menghimpun generasi baru pelaku mode dari Indonesia dan Prancis.
"PINTU memberdayakan dan mendorong pertumbuhan bagi seluruh partisipan, memfasilitasi pengembangan dan kemajuan bagi siapa pun yang terlibat di dalamnya, baik di tingkat nasional maupun internasional. Serta, menjadi bagian ekosistem mode global yang memberikan dampak bermakna supaya kita bisa mulai mendapatkan pengakuan yang nyata dari dunia mode internasional," ungkap Thresia.
Seperti diketahui, Enigma merupakan jenama fesyen yang memadukan seni dan tekstil, melahirkan desain kontemporer yang terinspirasi dari kekayaan budaya Indonesia. Setiap kreasi buatan tangan ini terjalin dari serat organik 100 persen diukir dengan telaten dan penuh dedikasi oleh pengrajin-pengrajin terampil di Jawa Tengah dan Bali.
Untuk koleksi baru yang diberi nama "Circularity" ini menampilkan siluet lingkaran yang berkesinambungan yang menggabungkan pola jahitan zero-waste. Juga, menambahkan fungsionalitas serbaguna dengan beberapa desain unisex untuk pendekatan yang lebih praktis dan berdampak positif pada semua aspek Circular Fashion.

(PINTU Incubator bersama Sylvie Pourrat, Direktur Première Classe. Foto: Dok. Istimewa)
Sedangkan, Sense adalah merek yang membawa warisan budaya ke dalam mode modern dengan menggabungkan pola tradisional dengan tekstil kontemporer. Menampilkan bordir rumit dan manik-manik halus, sehingga menunjukkan keahlian dan perhatian terhadap detail yang luar biasa.
Melalui koleksi “GALA Part 01,” Senses mempresentasikan koleksi yang terinspirasi oleh legenda cerita rakyat Roro Jonggrang dari Jawa Tengah. Koleksi ini menghormati legenda kuno Indonesia melalui pakaian yang didominasi oleh warna putih dan kuning dengan menggabungkan pola tradisional dengan tekstil kontemporer dan siluet modern.
Juga, menampilkan berbagai unsur rempah-rempah, flora, dan fauna sebagai inspirasi utama untuk desain-desainnya yang kerap ditemukan dalam lanskap budaya Jawa Tengah.
Selain mengirimkan dua brand mode Indonesia, satu brand partisipan PINTU Incubator di tahun 2023, yaitu FUGUKU juga akan kembali berpartisipasi di Première Classe untuk kedua kalinya.

(Booth Fuguku di Première Classe, Paris Trade Show. Foto: Dok. Istimewa)
Fuguku memasuki panggung mode Indonesia pada tahun 2022, dengan filosofi dan desain yang mengambil inspirasi dari ikan buntal, yang dalam bahasa Jepang disebut "fugu".
Kain Fuguku dibuat secara manual dengan inovasi berdasarkan teknik jumputan tradisional Indonesia, teknik pengikatan kain dengan memanfaatkan bahan botol daur ulang PRET.
Fuguku kembali dengan koleksi “Way of Water,” yang terinspirasi oleh dunia luar angkasa yang kaya warna cerah dan bentuk organik, koleksi ini menggabungkan teknik tradisional Indonesia dengan elemen desain futuristik.
"Merupakan kehormatan menjadi bagian dari PINTU Incubator, melihat talenta-talenta muda berbakat ini mendapatkan pengakuan dan penghargaan di industri mode global yang sekaligus menjadi salah satu cara kami melestarikan kekayaan warisan budaya Indonesia," pungkas Soegianto Nagaria, Ketua JF3 sekaligus co-inisiator PINTU Incubator.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(yyy)