YOUR FASHION
JF3 2025 Recrafted: A New Vision, Ketika Indonesia Menjadi Sorotan Dunia
Aulia Putriningtias
Rabu 13 Agustus 2025 / 07:00
Jakarta: Pagelaran busana ternama JF3 Fashion Festival sukses dilaksanakan sebagai acara tahunan mereka. Pada tahun 2025 ini, tema "Recrafted: A New Vision" telah berhasil digaungkan dan diterapkan oleh berbagai desainer yang unjuk diri.
Acara ini berlangsung pada tanggal 24-27 Juli di Summarecon Kelapa Gading dan 30 Juli-2 Agustus 2025 di Summarecon Mall Serpong. Melalui tema “Recrafted: A New Vision”, JF3 memperbarui komitmennya terhadap kreativitas, keahlian, dan keberlanjutan.
Melalui tema ini, JF3 mendorong para desainer untuk menembus batas, berinovasi dan bertransformasi tanpa kehilangan akar.

(Koleksi TRANSFORMA by Adrie Basuki di JF3 2025. Foto: Dok. JF3)
Bagi Thresia Mareta selaku Advisor JF3 sekaligus pendiri LAKON Indonesia, tema ini menyuarakan pesan penting bahwa fashion tidak hanya tentang pakaian saja. Hal ini dikarenakan ia melihat bahwa industri mode di Indonesia masih berada di titik yang sama dari sebelum-sebelumnya.
"Kami percaya bahwa fashion bukan sekadar benda. Fashion mengandung arti yang sangat luas, mencakup bahasa, warisan, seni, norma, etika, dan ilmu. Esensinya terletak pada keterampilan tangan. Namun agar tradisi bisa terpelihara, ia harus terus berkembang," ungkap Thresia Mareta kepada tim Medcom.id.

(Thresia Mareta selaku Advisor JF3 sekaligus pendiri LAKON Indonesia. Foto: Dok. JF3)
Salah satu highlight dari JF3 2025 lainnya adalah kerjasama internasional yang semakin luas dan berkembang. Hal ini menjadi sebuah diplomasi budaya dan upaya untuk menembus ekosistem pasar mode global. Salah satunya adalah berkolaborasi dengan desainer dan juga koneksi bersama Busan Fashion Week.
Tahun ini, untuk pertama kalinya JF3 memperluas ruang kolaborasi internasional dengan menghadirkan desainer Korea Selatan yang mewakili inovasi industri mode Asia yang terus berkembang. Chung Hoon Choi, Lee Joon Bok, dan Baek Ju Hee. Pun, telah dilaksanakan penandatangan kesepakatan (MoU) untuk bekerja sama di Busan Fashion Week.

(Koleksi REONVE by BAek Ju-hee di JF3 2025. Foto: Dok. JF3)
JF3 juga menghadirkan kolaborasi kreatif antara desainer luar dengan brand mode Indonesia. Salah satunya, Victor Clavelly, desainer muda Prancis yang pernah berkolaborasi dengan berbagai figur global terkemuka seperti Beyoncé. Victor Clavelly bersama LAKON Indonesia membawakan hasil kerja samanya kepada para penikmat fesyen.
JF3 tahun ini juga menjalin kerjasama yang lebih dalam dengan institusi luar negeri seperti École Duperré Paris, hingga WSN sebagai penyelenggara Paris Trade Show melalui kerjasama dengan DRP Paris.
Pun, turut menghadirkan arya mode Prancis lainnya dari desainer berbakat seperti Solène Lescouët yang karyanya pernah menjadi bagian dari perayaan Olimpiade Paris, hingga Ornella Jude Ferrari, dan Louise Marcaud yang pernah menjajaki karier di berbagai brand mode internasional.

(Koleksi SYRUS by PINTU Incubator X École Duperré di JF3 2025. Foto: Dok. JF3)
Bukan hanya Prancis, JF3 juga bekerja sama dengan AFDS (ASEAN Fashion Designers Showcase), yang menghadirkan Nicky Vu dari Vietnam, Bandid Lasavong dari Laos, serta Pitnapat Yotinratanachai dari Thailand. Melalui ini, JF3 mendukung perluasan pasar industri mode bukan hanya di benua Eropa, melainkan juga Asia.
Jenama terpilih akan menjalani proses pendampingan intensif bersama LAKON Indonesia untuk memperkuat eksekusi, kapasitas produksi, dan membangun sistem pendukung yang kuat. Future Fashion Award menjadi wujud konkret dari komitmen JF3 untuk membangun ekosistem fashion yang sehat dan berkelanjutan dari hulu hingga hilir.

(Penerima Penghargaan Future Fashion Award; Desi Dwi Lestari dan Frederika Cynthia Dewi bersama Soegianto Nagaria selaku Chairman JF3.Foto: Dok. JF3)
Sementara itu, PINTU Incubator, program inkubasi yang dinisiasi JF3, LAKON Indonesia dan Kedutaan Besar Perancis melalui IFI, memasuki tahun ke-4 penyelenggaraannya menunjukan hasil yang semakin nyata.
"Memasuki dekade ketiga ini, JF3 fokus pada regenerasi. Kami percaya masa depan industri fashion Indonesia ada di tangan anak-anak muda yang berani bermimpi, bereksperimen, dan melampaui batas," imbuh Soegianto Nagaria selaku Chairman JF3.
Melalui pagelaran tahun ini, JF3 pun menjadi ekosistem paling lengkap di Indonesia. Bukan hanya soal unjuk bakat desainer, tetapi juga didukung oleh fasilitas seperti Summarecon Mall, serta terkoneksi dengan berbagai pihak, seperti Busan Fashion Week.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)
Acara ini berlangsung pada tanggal 24-27 Juli di Summarecon Kelapa Gading dan 30 Juli-2 Agustus 2025 di Summarecon Mall Serpong. Melalui tema “Recrafted: A New Vision”, JF3 memperbarui komitmennya terhadap kreativitas, keahlian, dan keberlanjutan.
Melalui tema ini, JF3 mendorong para desainer untuk menembus batas, berinovasi dan bertransformasi tanpa kehilangan akar.

(Koleksi TRANSFORMA by Adrie Basuki di JF3 2025. Foto: Dok. JF3)
Bagi Thresia Mareta selaku Advisor JF3 sekaligus pendiri LAKON Indonesia, tema ini menyuarakan pesan penting bahwa fashion tidak hanya tentang pakaian saja. Hal ini dikarenakan ia melihat bahwa industri mode di Indonesia masih berada di titik yang sama dari sebelum-sebelumnya.
"Kami percaya bahwa fashion bukan sekadar benda. Fashion mengandung arti yang sangat luas, mencakup bahasa, warisan, seni, norma, etika, dan ilmu. Esensinya terletak pada keterampilan tangan. Namun agar tradisi bisa terpelihara, ia harus terus berkembang," ungkap Thresia Mareta kepada tim Medcom.id.

(Thresia Mareta selaku Advisor JF3 sekaligus pendiri LAKON Indonesia. Foto: Dok. JF3)
Kolaborasi global dengan berbagai negara
Tahun ini, JF3 menghadirkan 45 desainer; termasuk kreator lokal dan juga internasional. Dengan menggunakan berbagai wastra Indonesia, kemudian menerapkan keberlanjutan dan daur ulang kembali menjadi sesuatu pakaian yang tidak hanya indah, tetapi juga berkonsep 'ready to wear'.Salah satu highlight dari JF3 2025 lainnya adalah kerjasama internasional yang semakin luas dan berkembang. Hal ini menjadi sebuah diplomasi budaya dan upaya untuk menembus ekosistem pasar mode global. Salah satunya adalah berkolaborasi dengan desainer dan juga koneksi bersama Busan Fashion Week.
Tahun ini, untuk pertama kalinya JF3 memperluas ruang kolaborasi internasional dengan menghadirkan desainer Korea Selatan yang mewakili inovasi industri mode Asia yang terus berkembang. Chung Hoon Choi, Lee Joon Bok, dan Baek Ju Hee. Pun, telah dilaksanakan penandatangan kesepakatan (MoU) untuk bekerja sama di Busan Fashion Week.

(Koleksi REONVE by BAek Ju-hee di JF3 2025. Foto: Dok. JF3)
JF3 juga menghadirkan kolaborasi kreatif antara desainer luar dengan brand mode Indonesia. Salah satunya, Victor Clavelly, desainer muda Prancis yang pernah berkolaborasi dengan berbagai figur global terkemuka seperti Beyoncé. Victor Clavelly bersama LAKON Indonesia membawakan hasil kerja samanya kepada para penikmat fesyen.
JF3 tahun ini juga menjalin kerjasama yang lebih dalam dengan institusi luar negeri seperti École Duperré Paris, hingga WSN sebagai penyelenggara Paris Trade Show melalui kerjasama dengan DRP Paris.
Pun, turut menghadirkan arya mode Prancis lainnya dari desainer berbakat seperti Solène Lescouët yang karyanya pernah menjadi bagian dari perayaan Olimpiade Paris, hingga Ornella Jude Ferrari, dan Louise Marcaud yang pernah menjajaki karier di berbagai brand mode internasional.

(Koleksi SYRUS by PINTU Incubator X École Duperré di JF3 2025. Foto: Dok. JF3)
Bukan hanya Prancis, JF3 juga bekerja sama dengan AFDS (ASEAN Fashion Designers Showcase), yang menghadirkan Nicky Vu dari Vietnam, Bandid Lasavong dari Laos, serta Pitnapat Yotinratanachai dari Thailand. Melalui ini, JF3 mendukung perluasan pasar industri mode bukan hanya di benua Eropa, melainkan juga Asia.
Pentingnya regenerasi pelaku mode
Perkembangan industri mode kian meningkat hari demi hari di Indonesia. Sebagai dukungan atas regenerasi mode, JF3 tahun ini memperkenalkan Future Fashion Award. Program ini memberikan dukungan finansial serta mentoring bisnis kepada dua brand muda yang terpilih melalui proses seleksi berbasis proposal bisnis yang solid.Jenama terpilih akan menjalani proses pendampingan intensif bersama LAKON Indonesia untuk memperkuat eksekusi, kapasitas produksi, dan membangun sistem pendukung yang kuat. Future Fashion Award menjadi wujud konkret dari komitmen JF3 untuk membangun ekosistem fashion yang sehat dan berkelanjutan dari hulu hingga hilir.

(Penerima Penghargaan Future Fashion Award; Desi Dwi Lestari dan Frederika Cynthia Dewi bersama Soegianto Nagaria selaku Chairman JF3.Foto: Dok. JF3)
Sementara itu, PINTU Incubator, program inkubasi yang dinisiasi JF3, LAKON Indonesia dan Kedutaan Besar Perancis melalui IFI, memasuki tahun ke-4 penyelenggaraannya menunjukan hasil yang semakin nyata.
"Memasuki dekade ketiga ini, JF3 fokus pada regenerasi. Kami percaya masa depan industri fashion Indonesia ada di tangan anak-anak muda yang berani bermimpi, bereksperimen, dan melampaui batas," imbuh Soegianto Nagaria selaku Chairman JF3.
Melalui pagelaran tahun ini, JF3 pun menjadi ekosistem paling lengkap di Indonesia. Bukan hanya soal unjuk bakat desainer, tetapi juga didukung oleh fasilitas seperti Summarecon Mall, serta terkoneksi dengan berbagai pihak, seperti Busan Fashion Week.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)