YOUR FASHION

Gandeng 'Teman Istimewa', Jenama Batik Asal Bandung Ini Tembus Pasar Ekspor

Medcom
Selasa 05 November 2024 / 09:19
Jakarta: Menurut catatan Kementerian Perindustrian 1 nilai ekspor industri batik mencapai USD 17,5 juta sepanjang 2023. Sementara, pada Semester I -2024 nilai ekspor batik sudah mencapai USD 9,45 juta. 

Berkembang pesatnya industri tersebut tidak terlepas dari antusiasme masyarakat yang makin mencintai batik lokal hingga kemunculan berbagai brand lokal yang menghadirkan produk-produk inovatif dan berkualitas. 

Dama Kara menjadi salah satu jenama fesyen lokal yang kini berhasil menarik perhatian publik dan telah berhasil melakukan ekspor batik ke beberapa negara, antara lain; Malaysia, Singapura dan Taiwan. 

Nurdini Prihastiti, Founder dan Owner Dama Kara menjelaskan Dama Kara berdiri karena ingin mengubah persepsi tentang pakaian batik yang umumnya dikenakan hanya pada acara formal. 

"Dari fenomena tersebut, Dama Kara menciptakan karya sandang batik dengan model yang timeless dan motif yang simpel namun sarat makna agar pakaian batik bisa digunakan di momen apa pun," ujar Nurdini. 

Setelah beberapa bulan berjalan dan tren belanja online semakin meningkat, Dama Kara akhirnya mulai berjualan di marketplace, Shopee. Produk-produk yang Dama Kara hadirkan adalah pakaian ready to wear seperti one-set batik, outer batik, dan lain sebagainya. 

Sesuai dengan cita-cita untuk menjadikan batik sebagai pakaian yang bisa digunakan untuk aktivitas sehari-hari, Dama Kara menghadirkan koleksi batik yang versatile alias serbaguna.

Beberapa di antaranya seperti Suar Kebaya Encim Sleeveless, Suar Kebaya Encim
Shorsleeve, sampai Natha Outer yang nyaman dan modis. Menariknya, mayoritas produk
Dama Kara diproses dan diproduksi secara tradisional.

"Komitmen utama kami untuk mengangkat kain yang diproses secara tradisional melalui prosesbatik, ikat, jumput, bordir dan jahit jelujur dengan merangkul penjahit rumahan, dengan support alat, permodalan, hingga pembinaan, dan kini terus berkembang menjadi tiga sub-produksi dengan 20 penjahit. Setiap koleksi Dama Kara dibuat sepenuh hati dengan pemilihan kain yang nyaman untuk keseharian, model yang timeless hingga mengembangkan motif yang sarat makna," jelas Nurdini.


(Koleksi Dama Kara. Foto: Dok. Istimewa)

Berdayakan teman disabilitas

Saat ini, lanjut Nurdini, karyawan Dama Kara mencapai sekitar 60 orang untuk proses produksi sampai distribusi. Mayoritas karyawan pun merupakan masyarakat lokal yang terletak di sekitar tempat produksi dan gudang Dama Kara. 

Selain itu, sebagai wujud komitmen untuk menebar kebermanfaatan, pihaknya juga memberi ruang bagi para penyandang disabilitas. Dama Kara mendukung kelas menggambar untuk para difabel bersama sejumlah yayasan di Bandung, di mana hasil gambar tersebut digunakan sebagai desain untuk produk non-batik Dama Kara seperti jaket. 

Motif yang dibuat untuk para ‘teman istimewa’ tersebut pun digambar di atas media air menggunakan teknik bernama suminagashi atau paper marbling.

"Berangkat dari keyakinan bahwa berkarya tak mengenal keterbatasan, kami terus berkolaborasi dengan para disabilitas yang kami namakan ‘teman istimewa’, karena kami percaya setiap insan diciptakan dengan keistimewaan. Kebetulan, artikel jaket yang diproduksi itu juga menjadi salah satu best seller items Dama Kara di Shopee," paparnya.  


(Nurdini, Owner & Founder Dama Kara (Kiri) saat memproduksi batik bersama salah satu pengrajin. Foto: Dok. Istimewa)

Bertumbuh, berkembang dan naik kelas

Sejak bergabung pada 2020, Nurdini mengatakan pihaknya sukses meningkatkan penjualan setelah menggunakan fitur Shopee Live. 

"Setelah melakukan live, penjualan Dama Kara di Shopee meningkat 85 persen dengan mulai teraturnya durasi live Dama Kara. Transaksi tertinggi di live kita pastinya saat tanggal kembar, yang biasanya kita live 18 jam per hari. Adapun khusus di tanggal kembar kita live 24 jam dan sukses meningkatkan penjualan hingga 400 persen dibandingkan dengan penjualan pada hari biasa," tambah Nurdini.

Nurdini menilai fitur Shopee Live dan Shopee Video sangat berguna untuk membantu para pengusaha industri kreatif indonesia, khususnya pelaku usaha Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang ingin naik kelas.

"Selain itu, pelaku UMKM juga perlu terus belajar, adaptif dan relevan dengan market, senantiasa mencoba berbagai hal yang bisa meningkatkan value brand. Manfaatkan berbagai fitur yang dimiliki di Shopee untuk terus relevan dengan pasar dan meningkatkan penjualan," tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(yyy)

MOST SEARCH