Semarang: Semarang merupakan kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia, setelah Jakarta, Surabaya, Medan, dan Bandung. Kota yang menjadi ibukota dari Provinsi Jawa Tengah ini kental dengan pesona masa lalu yang kuat.
Bangunan-bangunan tua era kolonial Belanda begitu terasa di satu kawasan yang lebih dikenal dengan nama Kota Lama Semarang. Uniknya, walau bangunan-bangunan ini sudah berusia 300 tahunan, tapi banyak diantaranya yang masih dalam kondisi baik dan berfungsi normal.
Saat ini Kota Lama Semarang yang terbentang di lahan seluas 22 hektare sudah menggunakan paving blok serta dilengkapi pembatas. Dilengkapi juga dengan jaringan utilitas berupa kabel listrik, fiber optik, telepon, pipa PDAM di bawah tanah, jaringan drainase, dan pembangunan dua kolam retensi (Kolam Berok dan Bubakan) untuk mengurangi risiko genangan.
Kawasan Kota Lama Semarang pun direncanakan ke depannya akan bebas dari kendaraan bermotor. Saat ini sudah ada tiga unit golfcart yang dapat digunakan wisatawan untuk berkeliling kawasan.
(Menurut Presiden Joko Widodo, Kota Lama Semarang sudah direstorasi dengan baik, bisa menjadi ikon Semarang dan Jawa Tengah yang baru untuk menarik wisatawan. Foto: Dok. Plt. Kepala Biro Komunikasi Publik)
Sebelumnya Presiden Republik Indonesia Joko Widodo berharap Kawasan Kota Lama Semarang dapat menjadi creative hub bagi Jawa Tengah.
Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam kunjungan kerjanya hari ini. "Kota Lama Semarang sudah dikerjakan selama 2 tahun dan memakan anggaran Rp170 miliar, sekarang sudah jadi. Yang paling penting ada aktivitas dan isian yang baik terutama berkaitan dengan ekonomi kreatif dan industri kreatif yang ada di kota Semarang dan Jawa Tengah pada umumnya. Dan mungkin ke depan bisa menjadi sebuah Creative Hub bagi Jawa Tengah," ujar Presiden.
"Kota Lama Semarang sudah direstorasi dengan baik, bisa menjadi ikon Semarang dan Jawa Tengah yang baru untuk menarik wisatawan," lanjutnya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio pun menyatakan siap mendorong dan mewujudkan Kota Lama di Semarang, Jawa Tengah, sebagai creative hub sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo.
"Tiap destinasi memiliki industri kreatif yang berbeda untuk dikembangkan. Di Labuan Bajo, misalnya kita punya ‘creative hub’ yang bertugas mencari potensi industri kreatif. Masing-masing daerah berbeda, begitu pula Kota Lama. Di situlah fungsi ekonomi kreatif mencari potensi dan diferensiasi," ujar Menparekraf.
(Didampingi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Walikota Semarang Hendrar Prihadi, Presiden mengunjungi beberapa ikon di area wisata tersebut. Foto: Dok.
Plt. Kepala Biro Komunikasi Publik)
Wishnutama menjelaskan bahwa kehadiran pariwisata dan industri kreatif di suatu daerah mampu memberi nyawa bagi infrastruktur yang ada. "Potensi wisata bisa menjadi nilai ekonomi melalui upaya meningkatkan kualitas suvenir, musik, fotografi, kuliner, atau performing art sehingga bisa mendatangkan kesejahteraaan bagi pelaku-pelaku ekonomi kreatif," lanjutnya.
Presiden Joko Widodo menyarankan Kota Lama Semarang selain diisi dengan aktivitas seni dan budaya, juga diiisi dengan aktivitas yang dapat mengangkat perekonomian rakyat. "Aktivitas harian harus diisi dengan kegiatan seni budaya dan restoran dihidupkan juga sehingga mengangkat pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah," tambahnya.
(Presiden Joko Widodo menyarankan Kota Lama Semarang selain diisi dengan aktivitas seni dan budaya, juga diiisi dengan aktivitas yang dapat mengangkat perekonomian rakyat. Foto: Dok. Plt. Kepala Biro Komunikasi Publik)
Penekanan pentingnya pengembangan industri kreatif di Kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, ini juga seiring sejalan dengan upaya pemerintah kota untuk menghidupkan dan mengajukan kawasan tersebut sebagai UNESCO World Heritage.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(yyy)