WISATA
Tren Wisata 2022: Road Trip dan Wisata Alam Berkualitas jadi Prioritas
A. Firdaus
Kamis 30 Desember 2021 / 11:10
Jakarta: Setelah hampir dua tahun hobi berwisata tak terluapkan, tahun 2022 dianggap menjadi ajang pembalasan untuk melampiaskan masyarakat berlibur. Jangan heran, jika masyarakat bakal berbondong-bondong melakukan perjalanan wisata.
Kendati demikian, masyarakat dianggap tak asal cuma berwisata. Mereka butuh wisata yang berkualitas dan menghindari wisata indoor. Berikut 5 tren wisata yang akan digemari para pelancong:
Didien Junaedi, Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) menjelaskan tren pariwisata telah berganti sejak pandemi covid-19. Salah satunya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengedepankan aspek kualitas di atas kuantitas dalam sektor pariwisata, atau quality tourism dan bukan quantity tourism.
Untuk itu Kemenparekraf juga telah menerapkan program CHSE, yang merupakan protokol kesehatan yang berbasis pada Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) di setiap tempat pariwisata.
Tak ayal, wisata alam menjadi populer saat pandemi. Dan, semua itu berlanjut hingga tahun depan, di mana wisata bernuansa highland banyak diburu oleh para pelancong.
Kemenparekraf selama 2021 gencar mempromosikan program Desa Wisata melalui Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI). Dari itu terpilih 50 desa yang menjadi pemenang dikategori masing-masing.
Ditargetkan dengan adanya Desa Wisata ini, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno berharap, menjadi pilihan baru para pelancong berwisata, sekaligus membantu perekonomian pariwisata Indonesia mulai dari desa.
Berdasarkan data internal Traveloka, tercatat ada peningkatan pemesanan akomodasi privat sebesar 2 kali lipat pada Oktober 2021, dibandingkan dengan periode Januari-Agustus 2021. Salah satu alasan utamanya adalah akomodasi privat dinilai dapat menghadirkan suasana yang lebih intim serta sanggup menampung jumlah orang yang lebih banyak dalam satu area bersama.
Selain itu, ada dua tren yang semakin mengemuka semenjak pandemi, yaitu staycation dan workcation. Selain itu, preferensi terbaru juga timbul terhadap tren menginap yang lebih mengedepankan privasi dan eksklusivitas.
Perjalanan darat atau road trip menjadi favorit wisatawan untuk menuju tempat wisata. Sebab, ketika melakukan perjalanan darat, para pelancong bakal mendapatkan suguhan pemandangan alam gratis, yang bisa meningkatkan mood.
Selain itu, perjalanan darat menggunakan mobil pribadi juga lebih privasi demi menghindari adanya kerumunan.
(FIR)
Kendati demikian, masyarakat dianggap tak asal cuma berwisata. Mereka butuh wisata yang berkualitas dan menghindari wisata indoor. Berikut 5 tren wisata yang akan digemari para pelancong:
1. Wisata Berkualitas
Didien Junaedi, Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) menjelaskan tren pariwisata telah berganti sejak pandemi covid-19. Salah satunya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengedepankan aspek kualitas di atas kuantitas dalam sektor pariwisata, atau quality tourism dan bukan quantity tourism.
Untuk itu Kemenparekraf juga telah menerapkan program CHSE, yang merupakan protokol kesehatan yang berbasis pada Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) di setiap tempat pariwisata.
2. Wisata alam
Tak ayal, wisata alam menjadi populer saat pandemi. Dan, semua itu berlanjut hingga tahun depan, di mana wisata bernuansa highland banyak diburu oleh para pelancong.
3. Desa Wisata
Kemenparekraf selama 2021 gencar mempromosikan program Desa Wisata melalui Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI). Dari itu terpilih 50 desa yang menjadi pemenang dikategori masing-masing.
Ditargetkan dengan adanya Desa Wisata ini, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno berharap, menjadi pilihan baru para pelancong berwisata, sekaligus membantu perekonomian pariwisata Indonesia mulai dari desa.
4. Akomodasi privat
Berdasarkan data internal Traveloka, tercatat ada peningkatan pemesanan akomodasi privat sebesar 2 kali lipat pada Oktober 2021, dibandingkan dengan periode Januari-Agustus 2021. Salah satu alasan utamanya adalah akomodasi privat dinilai dapat menghadirkan suasana yang lebih intim serta sanggup menampung jumlah orang yang lebih banyak dalam satu area bersama.
Selain itu, ada dua tren yang semakin mengemuka semenjak pandemi, yaitu staycation dan workcation. Selain itu, preferensi terbaru juga timbul terhadap tren menginap yang lebih mengedepankan privasi dan eksklusivitas.
5. Road trip
Perjalanan darat atau road trip menjadi favorit wisatawan untuk menuju tempat wisata. Sebab, ketika melakukan perjalanan darat, para pelancong bakal mendapatkan suguhan pemandangan alam gratis, yang bisa meningkatkan mood.
Selain itu, perjalanan darat menggunakan mobil pribadi juga lebih privasi demi menghindari adanya kerumunan.
(FIR)