FITNESS & HEALTH
Wajib Tahu! Ini Batas Aman Konsumsi Mi Instan Menurut Dokter
Aulia Putriningtias
Selasa 09 Desember 2025 / 08:00
Jakarta: Mi instan adalah salah satu makanan yang disukai oleh banyak orang. Sering kali bukan hanya sebagai makanan darurat, tetapi mi instan sudah menjadi makanan favorit lho! Namun, berapa banyak batas aman mengonsumsi mi instan menurut dokter?
Mi instan dikenal bukan hanya mudah dibuat, tetapi juga bumbunya yang menggugah selera. Rasa bumbu yang gurih dan tekstur mi yang kenyal kerap membuat banyak orang ingin kembali mengonsumsinya.
Namun, seorang dokter ortopedi asal Mumbai, Dr. Manan Vora mengingatkan bahwa mengonsumsi mi instan yang berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan. Hal ini bisa muncul dalam jangka yang panjang.
"Makan mi instan sekali-sekali tidak akan merusak kesehatan, tapi kalau mengandalkannya setiap hari, dampaknya akan terasa. Beralihlah ke makanan asli. Lindungi usus, energi, dan kesehatan jangka panjangmu," paparnya, dikutip dalam Hindustan Times.
Dr. Vora menyebutkan ada tiga tanda merah atau hati-hati yang umumnya ditemukan di hampir semua mi instan. Inilah yang membuatnya berbahaya bila dikonsumsi terlalu sering.

(Jika ingin makan mi, selalu tambahkan sumber protein dan sayuran. Foto: Dok. Gemini AI)
Bahan tersebut dapat menjaga minyak dan lemak agar tidak cepat tengik, dan dapat memicu stres oksidatif bila dikonsumsi sering hingga memberi beban tambahan pada tubuh.
Meski mi instan masih aman dikonsumsi sesekali, namun Dr. Vora menekankan bahwa menjadikannya makanan utama dapat menyebabkan peradangan kronis, gangguan pencernaan, penumpukan stres oksidatif, hingga ketidakseimbangan nutrisi.
Jadi, sebaiknya konsumsi 1-2 kali mi instan dalam satu minggu. Jika ingin makan mi, selalu tambahkan sumber protein (telur, daging) dan sayuran untuk menyeimbangkan nutrisi, serta hindari makan mi setiap hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)
Mi instan dikenal bukan hanya mudah dibuat, tetapi juga bumbunya yang menggugah selera. Rasa bumbu yang gurih dan tekstur mi yang kenyal kerap membuat banyak orang ingin kembali mengonsumsinya.
Namun, seorang dokter ortopedi asal Mumbai, Dr. Manan Vora mengingatkan bahwa mengonsumsi mi instan yang berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan. Hal ini bisa muncul dalam jangka yang panjang.
"Makan mi instan sekali-sekali tidak akan merusak kesehatan, tapi kalau mengandalkannya setiap hari, dampaknya akan terasa. Beralihlah ke makanan asli. Lindungi usus, energi, dan kesehatan jangka panjangmu," paparnya, dikutip dalam Hindustan Times.
Dr. Vora menyebutkan ada tiga tanda merah atau hati-hati yang umumnya ditemukan di hampir semua mi instan. Inilah yang membuatnya berbahaya bila dikonsumsi terlalu sering.

(Jika ingin makan mi, selalu tambahkan sumber protein dan sayuran. Foto: Dok. Gemini AI)
3 Tanda 'merah' pada mi instan
1. TBHQ: Pengawet sintetis
Salah satu bahan yang disorot adalah TBHQ (Tertiary Butylhydroquinone), pengawet sintetis yang digunakan untuk memperpanjang umur simpan produk olahan. Menurut Dr Vora, TBHQ adalah antioksidan buatan.Bahan tersebut dapat menjaga minyak dan lemak agar tidak cepat tengik, dan dapat memicu stres oksidatif bila dikonsumsi sering hingga memberi beban tambahan pada tubuh.
2. Polistirena pada cup
Banyak produk cup noodles menggunakan kemasan polystyrene, sejenis plastik sintetis. Ketika air panas dituangkan, risiko pelepasan mikroplastik meningkat.3. Pewarna, perisa sintetis, dan MSG
Dr. Vora juga menyoroti tingginya kandungan pewarna buatan, perisa sintetis, serta MSG (monosodium glutamate), yang semuanya membuat mi instan terasa lebih gurih dan adiktif.Meski mi instan masih aman dikonsumsi sesekali, namun Dr. Vora menekankan bahwa menjadikannya makanan utama dapat menyebabkan peradangan kronis, gangguan pencernaan, penumpukan stres oksidatif, hingga ketidakseimbangan nutrisi.
Jadi, sebaiknya konsumsi 1-2 kali mi instan dalam satu minggu. Jika ingin makan mi, selalu tambahkan sumber protein (telur, daging) dan sayuran untuk menyeimbangkan nutrisi, serta hindari makan mi setiap hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)