WISATA
Wamenpar Harap Indonesia jadi Rujukan Utama dalam Layanan Pariwisata Kesehatan
A. Firdaus
Kamis 12 Juni 2025 / 19:18
Jakarta: Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa memberikan sambutan pada International Conference on Infrastructure (ICI) 2025. Pada acara yang digelar di Jakarta International Convention Center (JICC) itu, ia menilai ICI menjadi momentum strategis untuk memperkuat infrastruktur pendukung sektor pariwisata, khususnya di destinasi prioritas.
Wamenpar Ni Luh mengapresiasi salah satu tema yang dibawakan pada pelaksanaan ICI tahun ini yaitu Sinergi Kesehatan dan Pariwisata: Memajukan Infrastruktur untuk Kesejahteraan dan Keunggulan Destinasi. Tema terkait pariwisata kesehatan (health tourism), menurut Wamenpar, saat ini sedang menjadi tren wisata tematik yang sangat strategis untuk dikembangkan.
“Oleh karena itu, diperlukan integrasi fasilitas kesehatan dan fasilitas pariwisata sebagai salah satu quick win yang diharapkan,” kata Wamenpar dalam keterangan pers.
Baca juga: Tinjau Politekpar Bali, Menpar Tegaskan Peran Penting SDM Pariwisata Berkualitas
Wamenpar Ni Luh juga menginginkan agar setiap daerah membentuk entitas bisnis kolaboratif berupa badan atau dewan, yang nantinya bisa berperan dalam mengoordinasikan ekosistem pariwisata kesehatan masing-masing, serta mengadvokasi kebijakan-kebijakan strategis kepada pemerintah pusat.
Ia juga berharap Indonesia mampu menjadi rujukan utama wisatawan domestik maupun mancanegara dalam layanan pariwisata kesehatan. Sehingga tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga meningkatkan kualitas layanan publik di sektor ini.
“Apabila harapan besar ini tercapai, dampak lanjutan yang diharapkan adalah Indonesia semakin aktif dalam dunia kesehatan global, industri farmasi, herbal, dan alat kesehatan dalam negeri semakin maju, peluang investasi semakin terbuka, lapangan kerja yang berkualitas semakin luas, serta kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia meningkat,” kata Wamenpar Ni Luh.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dalam kesempatan yang sama memaparkan lima prioritas pembangunan infrastruktur era Presiden Prabowo Subianto, yakni: ketahanan pangan dan air, energi bersih, konektivitas terintegrasi, kota layak huni, dan pembiayaan infrastruktur berkelanjutan.
AHY juga menyampaikan, ada sejumlah proyek infrastruktur yang ditawarkan dalam forum ICI 2025. Salah satunya proyek infrastruktur pendukung pariwisata.
“Pada sejumlah proyek Transportasi Perkotaan dan TOD atau Transit Oriented Development, terdapat proyek Terminal Purabaya TOD di Sidoarjo, Jatim, dengan nilai investasi 111,6 juta dolar AS. Modernisasi terminal bus terbesar Indonesia yang mendukung sektor pariwisata dan transportasi regional,” kata Agus.
ICI 2025 merupakan platform yang mewadahi pemangku kepentingan terkait, baik di tingkat nasional maupun internasional untuk membahas isu-isu strategis, serta membuka peluang investasi, dan menjalin kemitraan dalam bidang infrastruktur. Kegiatan ini dirancang untuk menghasilkan solusi nyata melalui sesi pleno, sesi tematik, dan pameran proyek strategis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Wamenpar Ni Luh mengapresiasi salah satu tema yang dibawakan pada pelaksanaan ICI tahun ini yaitu Sinergi Kesehatan dan Pariwisata: Memajukan Infrastruktur untuk Kesejahteraan dan Keunggulan Destinasi. Tema terkait pariwisata kesehatan (health tourism), menurut Wamenpar, saat ini sedang menjadi tren wisata tematik yang sangat strategis untuk dikembangkan.
“Oleh karena itu, diperlukan integrasi fasilitas kesehatan dan fasilitas pariwisata sebagai salah satu quick win yang diharapkan,” kata Wamenpar dalam keterangan pers.
Baca juga: Tinjau Politekpar Bali, Menpar Tegaskan Peran Penting SDM Pariwisata Berkualitas
Wamenpar Ni Luh juga menginginkan agar setiap daerah membentuk entitas bisnis kolaboratif berupa badan atau dewan, yang nantinya bisa berperan dalam mengoordinasikan ekosistem pariwisata kesehatan masing-masing, serta mengadvokasi kebijakan-kebijakan strategis kepada pemerintah pusat.
Ia juga berharap Indonesia mampu menjadi rujukan utama wisatawan domestik maupun mancanegara dalam layanan pariwisata kesehatan. Sehingga tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga meningkatkan kualitas layanan publik di sektor ini.
“Apabila harapan besar ini tercapai, dampak lanjutan yang diharapkan adalah Indonesia semakin aktif dalam dunia kesehatan global, industri farmasi, herbal, dan alat kesehatan dalam negeri semakin maju, peluang investasi semakin terbuka, lapangan kerja yang berkualitas semakin luas, serta kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia meningkat,” kata Wamenpar Ni Luh.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dalam kesempatan yang sama memaparkan lima prioritas pembangunan infrastruktur era Presiden Prabowo Subianto, yakni: ketahanan pangan dan air, energi bersih, konektivitas terintegrasi, kota layak huni, dan pembiayaan infrastruktur berkelanjutan.
AHY juga menyampaikan, ada sejumlah proyek infrastruktur yang ditawarkan dalam forum ICI 2025. Salah satunya proyek infrastruktur pendukung pariwisata.
“Pada sejumlah proyek Transportasi Perkotaan dan TOD atau Transit Oriented Development, terdapat proyek Terminal Purabaya TOD di Sidoarjo, Jatim, dengan nilai investasi 111,6 juta dolar AS. Modernisasi terminal bus terbesar Indonesia yang mendukung sektor pariwisata dan transportasi regional,” kata Agus.
ICI 2025 merupakan platform yang mewadahi pemangku kepentingan terkait, baik di tingkat nasional maupun internasional untuk membahas isu-isu strategis, serta membuka peluang investasi, dan menjalin kemitraan dalam bidang infrastruktur. Kegiatan ini dirancang untuk menghasilkan solusi nyata melalui sesi pleno, sesi tematik, dan pameran proyek strategis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)